Mohon tunggu...
Robigustas
Robigustas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis riang

Suka pizza. *Setiap nama yang ada di cerpen, bukanlah nama sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Banting Setir"

26 Juni 2023   08:54 Diperbarui: 26 Juni 2023   10:25 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iwan mau tidak mau "banting setir" untuk bisa terus melanjutkan kuliahnya. Kalau tidak, kuliahnya bisa-bisa terputus.

Ia "banting setir" dari yang hanya duduk diam, berharap transferan orang tua untuk membayar uang kuliah dan makan, menjadi supir "tembak" pribadi.

Iwan "banting setir" karena orang tuanya mengancam akan menghentikan pendanaan untuk kuliahnya. Masa kuliah Iwan semester ini mestinya selesai. Tapi kenyataannya tidak demikian. Di semester selanjutnya lah Iwan baru bisa menyelesaikan kuliahnya.

Ia "banting setir", karena dirinya dan kedua orang tua telah sepakat, bahwa masa kuliah untuknya hanya empat tahun. Lebih dari itu, Iwan harus cari biaya sendiri. Dan usia kuliah Iwan sudah memasuki tahun terakhir.

Orang tua Iwan menerapkan aturan itu karena bukan hanya dirinya yang dikuliahkan. Ada adik-adik Iwan. Mereka dua orang. Iwan empat saudara. Paling akhir perempuan. Masih SMP.

***

Pelanggan pertama Iwan adalah tetangga dekat indekosnya. Iwan ngekos bersama dua temannya satu kampus.

Iwan dimintai tolong tetangga dekatnya itu ke luar kota. Ke Bandung, Jawa Barat. Ke sana untuk menghadiri pernikahan keluarga.

"Besok pagi, jam 8, kamu sudah stand by ya, Wan?" pesan Lita, tetangga dekatnya yang usianya tidak jauh dengan Iwan.

Pesan Lita ke Iwan ditepati. Malah kurang pukul 8 pagi, Iwan sudah di depan rumahnya. Mengucapkan salam, dan diminta tunggu di terasnya. Iwan masuk. Duduk.

"Kamu udah sarapan, Wan?" tanya Lita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun