Jawaban itu dari para panitia. Bukan dari deklarator. Panitia sendiri berjumlah kurang lebih 10 orang.
Saat acara nanti, deklarator akan maju dan membacakan deklarasi dukungan ke bakal calon pemimpin itu. Dibacakan oleh koordinator deklarator, yakni Tiyo sendiri.
Hari yang ditunggu tiba. Deklarasi dukungan ke bakal calon pemimpin dimulai. Peserta dari berbagai latar dan profesi banyak yang tampak hadir. Semua tampak antusias.
"Sepertinya perubahan akan benar-benar terjadi," kata Tiyo, saat memberikan sambutannya yang kemudian direspons tepuk tangan oleh peserta.
Tiyo yakin bahwa acara deklarasi ini akan berhasil. Ia melihat itu karena peserta antusias dan merasakan hawa pergantian pemimpin dalam dirinya. Pun dengan deklarator lain, merasakan hal sama.
Deklarasi pun diklaim berhasil, karena banyak mengambil perhatian masyarakat, yang tidak hanya datang dari kalangan aktivis maupun professional. Media adalah salah satu jembatannya, kata Tiyo.
Tiyo pun mengatakan, bahwa deklarasi telah sesuai dengan harapan. Harapannya, dan juga harapan yang mendukung ("orang dalam").
"Jauh-jauh hari kita mempersiapkan agenda ini, akhirnya sukses juga. Semoga 'beliau' tetap mendukung," kata Tiyo, dalam rapat evaluasi,
Agenda selanjutnya, kata Tiyo, adalah mempersiapkan untuk bertemu bakal calon pemimpin itu, untuk menyerahkan petisi dukungan. Berisi 10 poin alasan mendukung bakal calon pemimpin itu.
Namun, ada salah satu yang menurutnya diperhatikan banyak orang, adalah pengalaman suksesnya bakal calon itu memimpin sebuah organisasi besar hingga sekarang. Dan menurutnya poin itu bisa "dijual" untuk meraih kemenangan bakal calon itu.
Bakal calon pemimpin itu juga diyakini Tiyo dan kawan-kawan sebagai jawaban dari permasalahan ke depan bangsa dan Negara. Bakal calon pemimpin itu tidak sulit untuk dikenal karena ia tidak seperti jarum di dalam jerami kering.