“Kami kadang tidak ada yang antar pak sekolahnya.” jawab dia dengan muka melasnya.
“Loh, terus kamu selama ini sekolahnya siapa yang antar?” tanyaku kembali, dengan agak serius.
“Kami lebih banyak naik maxim pak kalau ke skolah.” jawab dia lagi dengan kembali melas.
“Waduh, berarti lumayan ya biaya Alung sekolah? Artinya Alung harus bener-bener sekolahnya ya.” nasehat ku padanya.
“Iya pak.” jawab singkat darinya.
“Iya sudah, kembali duduk sana.” pintaku.
Nah, selain Alung, ada Aulia yang juga rajin menghiasi kotak masuk WhatssApp ku, yak betul sekali karena beberapa guru juga menyakan dia. “Kemana ya Aulia ini pak Al? kadang dia tidak masuk dengan mata pelajaran saya.” cerita beberapa guru padaku.
“Aulia, sini dulu kedepan”. Panggilku padanya saat dikelas
“Iya pak?”. Jawabnya dengan raut yang agak polos
“Duduk Aulia, beberapa hari ini kamu tidak masuk sekolah kemana?”. Tanyaku padanya dengan sedikit sinis,
“Iya pak, maaf kadang kami tu kesiangan pak”. Jawabnya kembali