Mohon tunggu...
Robiatul Hikmah
Robiatul Hikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Negeri Malang

pembuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian Masyarakat Desa Pojok Kecamatan Garum Kabupaten Blitar

31 Mei 2021   13:00 Diperbarui: 31 Mei 2021   13:13 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bagian dari program matakuliah KCB 2021 bagi mahasiswa Universitas Negeri Malang Fakultas Teknik Prodi Tata Boga, yang bertujuan untuk melatih dan membekali mahasiswa menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah dalam kehidupan nyata di masyarakat. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat membantu memecahkan berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. 

Dalam kesempatan ini kelompok Pengabdian Masyarakat kami menemukan be­berapa persoalan yang menjadi sorotan utama mengenai bagaimana cara meng­embangkan potensi yang ada melalui kerjasama antara mahasiswa dengan ma­sya­ra­kat Desa Pojok Kecamatan Garum Kabupaten Blitar.

Potensi lokal di daerah Blitar dan sekitarnya yaitu coklat, nanas, bentul, blimbing, wader, uceng, ontong, jagung, kedelai, bekatul, mujair, kopi, nanas, pisang candi, durian, dan tiwul. Komoditas utama daerah Blitar dan sekitarnya adalah hasil perkebunan, salah satunya adalah belimbing. 

Di daerah Blitar, kebun belimbing terkenal di daerah  karangsari, kota Blitar. Namun masih banyak masyarakat yang menanam belimbing dan didistribusikan ke berbagai daerah. Meskipun potensi belimbing di Blitar raya cukup besar, masyarakat  belum memiliki inovasi terkait dengan pengolahan belimbing.

Universitas Negeri Malang merupakan salah satu institusi yang bertanggung jawab dalam pengembangan SDM dan sekaligus institusi pendidikan tinggi yang memiliki tugas pengembangan pokok untuk melaksanakan  Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu komponen Tri Dharma adalah kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 

Melalui Program Kegiatan Pengabdian  yang dilakukan Program Studi Tata Boga, Jurusan Teknologi Industri, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang ingin mengenalkan pangan fungsional yang dikemas dalam bentuk Pembinaan Desa Mitra yang dilaksanakan oleh kelompok yang terdiri dari mahasiswa dan didampingi oleh dosen pembimbing.

Fokus pembinaan di Desa Mitra yang akan dilakukan adalah mengembangkan pangan fungsional yang memanfaatkan potensi lokal di Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

Dengan adanya Kegiatan Pengabdian ini diharapkan memberi pengembangan makanan fungsional di desa terkait sehingga menguntungkan masyarakat setempat dalam pengembangan komoditas lokal tersebut.  

Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah mahasiswa mampu memperkenalkan Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang pada masyarakat luas, menghasilkan produk inovatif dan kreatif mahasiswa Universitas Negeri Malang Fakultas Teknik Prodi Tata Boga, mengembangkan keterampilan kuliner berbahan dasar pangan hewani dan nabati potensi lokal, mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pemanfaatan produk pangan hewani dan nabati potensi lokal yang dapat diolah menjadi produk kuliner yang inovatif dan memiliki nilai jual tinggi.

Manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Cooking Show Talam Belimbing di Blitar Park, Kabupaten Blitar” mahasiswa memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan event kuliner yang melibatkan masyarakat luas, berkembangnya potensi mahasiswa program studi S1 Pendidikan Tata Boga dan D3 Tata Boga Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dalam mengembangkan dan menginovasi hidangan hewani dan nabati potensi local, mampu mengabdikan diri terkait pemanfaatan bahan lokal dan menjalin kerjasama dengan masyarakat, dan dapat mengenal berbagai inovasi hidangan dari produk hewani dan nabati hasil karya mahasiswa yang berasal dari komoditas tempat pengabdian.

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum memulai kegiatan Demo cooking pada tanggal 25 Maret 2021 terdiri dari perencanaan alat dan bahan untuk melakukan cooking show di Desa Pojok  serta mempersiapkan resep standar dan biaya budgetting, cooking planning dan food cost yang telah direncanakan sebelumnya yang akan digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat  Desa Pojok untuk mengidentifikasi dan menemukan Bahan kekayaan lokal yang akan dibuat suatu produk bidang boga dalam rangka untuk memajukan potensi desa dalam bentuk kekayaan alam dan pertanian yang melimpah.

dokpri
dokpri
Kami memulai observasi untuk cooking show demo dengan menentukan dan berkunjung ke lokasi tempat pengabdian Blitar Park sebagai tempat wisata yang berada di Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kab. Blitar, bertemu dengan pemilik Blitar Park dan pengurus desa dan melakukan observasi komoditas dan keunggulan desa, meminta pendapat perangkat desa mengenai komoditas yang ada pada desa tersebut, melakukan perencanaan kegiatan bersama kelompok pengabdian, memilih dan membentuk struktur kelompok pengabdian dan menentukan konsep dari cooking demo yang akan dilakukan.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitas, menekankan peneliti untuk mengumpulkan deskripsi peristiwa Penulis menjelaskan keunikan masing-masing pendekatan dan pendekatannya penerapan untuk berbagai jenis pertanyaan (Lewis,2015). Analisis yang dilakukan di Desa Pojok, Kabupaten Blitar diawali dengan survey pada bulan Februari 2021, mahasiswa bertemu dengan Kepala Desa kemudian melakukan sedikit wawancara. 

Menetapkan tempat pengabdian yaitu lokasi wisata Blitar Park. Mencari sumber potensi-potensi yang terdapat dalam Desa Pojok Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar seperti Jagung, belimbing dan lain-lain. 

Desa Pojok Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Pengembangan desa memiliki peranan penting, diantaranya sebagai program prioritas utama pembangunan karena memfokuskan pada satu tema pembangunan, menjadi program keberlanjutan untuk pemerintahan selanjutnya, sebagai penggerak ekonomi desa dalam memanfaatkan potensi yang ada. Model pengembangan desa tematik bisa menjadi solusi masalah yang dihadapi masyarakat desa. UU No. 6 tahun 2014 menempatkan desa sebagai subjek pembangunan (desa membangun) bukan sebagai objek pembangunan (membangun desa).


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun