Tepat pada hari ini 2 Mei 2020 . Dimana setiap tanggal tersebut selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Sehingga tak jarang banyak yang memperingatinya mulai melalui dunia nyata hingga dunia maya (media sosial).Â
Apa pun bentuk peringatanya subtansinya tetap sama yakni memperingati salah satu bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara yang telah berani menentang sistem pendidikan hindia-belanda pada masa itu.
Namun berbeda dengan hari ini. Dimana peringatan Hari Pendidikan Nasional berada di dalam situasi yang pecik. Yakni situasi pandemic covid-19 seperti saat ini.Â
Sehingga peringatan seperti biasaya ditiadakan. Mulai  upacara yang diadakan instansi-instansi pemerintahan terkait pun ditiadakan. Hal ini demi mengikuti aturan pemerintah yakni yang dikenal dengan istilah Physical Distancing ( Jaga Jarak).
Pandemi covid-19 ini memang sudah beberapa minggu terakhir mengancam tanah air. Sehingga membawa dampak disemua sektor baik ekonomi,politik, maupun pendidikan.Â
Berbicara dampak terhadap dunia pendidikan. Tentu kita semua sudah tau bahwa ditengah situasi pandemic seperti saat ini kegiatan belajar mengajar dilakukan dirumah atau dilakukan secara daring (online). Demi mencegah penyebaran pandemi covid-19 tersebut.
Namun dengan mengalihkan kegiatan pembelajaran, dari pembelajaran kontekstual menjadi pembelajaran secara online (daring) menuai berbagai masalah.Â
Hal ini disebabkan kurangnya persiapan dan fasilitas yang memadai. Sehingga praktiknya banyak mengalami kesulitan baik dikalangan pengajar maupun siswa. Adapun  masalah yang paling sering dialami adalah sulitnya akses jaringan internetan. Sebab tak semua daerah mempunyai jaringan internetan yang memadai seperti di Kota-Kota besar.Â
Terutama mereka-mereka yang hidup jauh dari hingar bingar Kota. Sehingga pembelajaran daring tak dapat dilaksanakan didaerah yang jaringan internetan susah. Dengan demikian membuat sekolah memilih meliburkan sekolahnya,dan tidak melaksanakan pembelajaran secara daring.
Namun peran serta orang tua siswa dalam hal menjadi guru pada saat dirumah seperti saat ini sangat diperlukan. Sehingga anak tetap dapat belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru.Â
Meskipun tidak  langsung dari guru yang ada disekolah. Sehingga anak tetap produtif dan dapat mengasah kemampuan nya meskipun pembalajaran secara formal tidak dilakukan.
Di samping itu kebijakan pemerintah yang menganjurkan kegiatan belajar-mengajar dirumah atau dilakukan secara daring. Seakan tendesinya hanya dapat dilaksanakan bagi mereka-mereka yang hidup di Kota.
Sebab mereka yang hidup di Kota tak akan mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar secara daring. Sebab jaringan internetnya memadai.
Selain itu guru yang profesional dan inovatif tentunya harus menjadi sorotan pemerintah dalam hal ini Kemendikbud. Sehingga tak ada istilah guru yang tidak bisa menggunakan teknologi informasi (buta teknologi).Â
Maka Pemerintah harus hadir untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para guru. Agar guru dapat mengikuti perkembangan jaman.
Sehingga tak ada lagi istilah guru kesulitan dalam menggunakan teknologi. Yang tentunya akan berdampak kepada siswa. Dengan demikian peningkatan kompetensi dan kapasitas guru dalam hal teknologi haruslah menjadi konsen utama pemerintah.Â
Sebab situasi pandemic seperti saat ini bukan tidak mungkin akan terjadi kembali dikemudian hari.Sehingga apabila terjadi situasi seperti ini dikemudian hari, hal-hal serupa tidak terjadi kembali.
Sekian!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI