Gelarmu panjang pernak pernik nama
Kejar jabatan tak harum sukma
Azas tanpa dasar, demokrasi termonopoli
Bermegah tahta dihamparan derita
Ibadahmu, jasad, semu
Hak rakyat kau rengkuh ria
Tuturmu manis serpihan dusta
Rangkaian janji pesona fatamorgana
Gugusan pulau dikhatulistiwa peta
Indah alam negeri ini,Â
Lukisan cemar terpolusi
Harta pulau kuras tercuri
Tak cukupkah sunami membasuh bumi,
Letusan gunung binasa mukim,
Gelegar gempa raih penduduk ?
Kau pasung raga, kau perah Jiwa
Didirgahayu tanah air yang keseabad
Siapa pribumi ? Â Yang mana penduduk asli ?
Simpang siur identitas didwi warga negara
Karya gemilang diaspora Indonesia
Rakyat masih tertatih terbingkai duka
Diatas luas samudra nestapa
Arah mana 'kan kau tuju?
Duhai para nakhoda bangsa.
Anna Skl, 18 Agustus 2016
Puisi ini ditulis untuk berpartisipasi dalam event Bulan Kemerdekaan RTC.Â
![rumpies-57b4d7c690fdfd950eb18c50.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/18/rumpies-57b4d7c690fdfd950eb18c50.jpg?t=o&v=770)