Mohon tunggu...
robi kurniawan
robi kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

https://robikurnia1.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kuliah ke Luar Negeri bersama Keluarga? Inshaa Allah Bisa!

22 Mei 2016   04:19 Diperbarui: 22 Mei 2016   07:47 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Bocah Selepas Sekolah

Di sisi lain, belum ada sistem untuk pendidikan anak kami, mulai dari hafalan sholat, doa, membaca Qur’an dll. Di Jakarta, pekerjan ini sebagian dapat didelegasikan ke sekolah atau TPQ. Selain itu, menuntun seorang anak berusia 7 tahun agar senantiasa konsisten sholat tidak mudah. Di kelasnya hanya dia seorang yang muslim.

Alhamdulillah pihak sekolah anak-anak dapat memahami situasi ini. Gurunya bahkan menyediakan ruanganya untuk tempat sholat bagi anak saya yang sulung.

Sebagai salah satu upaya untuk menghadirkan lingkungan dan pendidikan Islam, kami bersama rekan dari negara lain seperti Malaysia membuat program TPQ. Peserta dan gurunya dari Indonesia dan Malaysia. Salah satu keunikan program ini adalah digunakannya 3 bahasa pengantar sekaligus. Bahasa Indoesia, Malaysia, dan Jepang. Beberapa anak yang sedari kecil sudah di Jepang agak kesulitan memahami bahasa asalnya.

Kami memahami peran orang tua terutama ayah sangat penting dalam pendidikan anak-anak. Bukankah di dalam Al Qur’an terdapat 17 dialog orang tua dengan anak? Lebih jelasnya 14 ayat berkenaan dengan dialog antara ayah dan anaknya, 2 ayat antara ibu dan anaknya, serta 1 ayat tidak dijelaskan apakah ayah/ibu.

Pesan ini seolah menyiratkan tanggung jawa mendidik anak bukan hanya kewajiban ibu, tapi justru lebih banyak adalah kewajiban ayah.

Selama di Jepang, kami merasakan kuatnya ikatan persaudaraan dengan rekan setanah air. Kami sangat terbatu dengan rekan yang bersedia dititipi anak-anak saat mereka sakit sedangkan kami harus masuk kuliah.

Kami bersyukur, selain pengetahuan, ada banyak sekali hikmah yang didapat dengan membawa serta anak. Kami belajar banyak hal dalam pendidikan anak. Kami merasa lebih dekat dengan mereka.

Bagi kami, membawa anak-anak ikut bersama sekolah memerlukan effort besar. Salah satu kuncinya adalah berbagi peran dan tugas. Kami pun merasa masih banyak belajar untuk menjaga keseimbangan antara kuliah dan pendidikan anak. Tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin. Bersama kesulitan ada kemudahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun