Di sisi lain, belum ada sistem untuk pendidikan anak kami, mulai dari hafalan sholat, doa, membaca Qur’an dll. Di Jakarta, pekerjan ini sebagian dapat didelegasikan ke sekolah atau TPQ. Selain itu, menuntun seorang anak berusia 7 tahun agar senantiasa konsisten sholat tidak mudah. Di kelasnya hanya dia seorang yang muslim.
Alhamdulillah pihak sekolah anak-anak dapat memahami situasi ini. Gurunya bahkan menyediakan ruanganya untuk tempat sholat bagi anak saya yang sulung.
Sebagai salah satu upaya untuk menghadirkan lingkungan dan pendidikan Islam, kami bersama rekan dari negara lain seperti Malaysia membuat program TPQ. Peserta dan gurunya dari Indonesia dan Malaysia. Salah satu keunikan program ini adalah digunakannya 3 bahasa pengantar sekaligus. Bahasa Indoesia, Malaysia, dan Jepang. Beberapa anak yang sedari kecil sudah di Jepang agak kesulitan memahami bahasa asalnya.
Kami memahami peran orang tua terutama ayah sangat penting dalam pendidikan anak-anak. Bukankah di dalam Al Qur’an terdapat 17 dialog orang tua dengan anak? Lebih jelasnya 14 ayat berkenaan dengan dialog antara ayah dan anaknya, 2 ayat antara ibu dan anaknya, serta 1 ayat tidak dijelaskan apakah ayah/ibu.
Pesan ini seolah menyiratkan tanggung jawa mendidik anak bukan hanya kewajiban ibu, tapi justru lebih banyak adalah kewajiban ayah.
Selama di Jepang, kami merasakan kuatnya ikatan persaudaraan dengan rekan setanah air. Kami sangat terbatu dengan rekan yang bersedia dititipi anak-anak saat mereka sakit sedangkan kami harus masuk kuliah.
Kami bersyukur, selain pengetahuan, ada banyak sekali hikmah yang didapat dengan membawa serta anak. Kami belajar banyak hal dalam pendidikan anak. Kami merasa lebih dekat dengan mereka.
Bagi kami, membawa anak-anak ikut bersama sekolah memerlukan effort besar. Salah satu kuncinya adalah berbagi peran dan tugas. Kami pun merasa masih banyak belajar untuk menjaga keseimbangan antara kuliah dan pendidikan anak. Tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin. Bersama kesulitan ada kemudahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI