[caption caption="Tampak Luar (GSES)/Ilustrasi: kankyo.tohoku.ac.jp"][/caption]Dapatkah kita membangun gedung/rumah dengan arsitektur indah sekaligus hemat energi dan ramah lingkungan? Salah satu gedung milik Universitas Tohoku, Ecollab, menggabungkan ketiga konsep ini.Â
Sekilas dari luar, gedung ini nampak seperti rumah di desa yang masih banyak menggunakan kayu. Gedung ini sebagian besar memang dibangun dengan menggunakan material kayu. Menurut penuturan pihak yang terlibat pada proses pembangunannya, material kayu pada gedung ini menggunakan pohon yang tumbuh di dekat area ini. Demikian juga proses pengerjaanya juga dilakukan secara lokal.
[caption caption="Indoor Slipper (Dokpri)"]
[caption caption="Halaman Ecollab saat Musim Dingin (dokpri)"]
Bangunan ini juga didesain dengan mempertimbangkan musim panas yang dapat mencapai suhu di atas 40 derajat. Prinsip yang digunakan adalah memaksimalkan ventilasi alam melalui langit langitnya. Pada musim ini, listrik yang digunakan juga dapat diminimalisasi karena udara panas dari dalam ruangan disalurkan keluar melalui ventilasi di plafon ini.
Saat musim dingin, udara sangat kering sehingga dapat menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah. Sebaliknya saat musim panas tiba, udara sangat lembab. Gedung ini juga didesain dengan mempertimbangkan aspek ini.
Untuk mengontrol kelembaban di dalam ruangan, dinding gedung ini menggunakan bahan dari kayu pohon cemara. Selain itu dinding juga dilapisi dengan material yang dapat mengatur kelembaban udara. Seorang professor yang terlibat pada desain gedung ini mengatakan material yang digunakan ini meniru konsep sarang hewan rayap. Pada saat kelembaban udara di dalam ruangan tinggi, bahan ini akan menangkap molekul air di udara. Pun sebaliknya, saat musim dingin yang kering, material ini mampu melepaskan air ke udara. Pemanfaatan teknologi material ini jelas akan meringankan kerja AC sehingga pemakaian listrik menjadi lebih hemat.
[caption caption="Ruang Lobby lantai 1 (GSES)/kankyo.tohoku.ac.jp"]
Gedung ini juga menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi dibanding jenis CFL maupun lampu pijar. Sebagian besar lampu juga di-install dengan sensor yang memungkinkannya padam sendiri jika tidak ada orang di ruangan.
[caption caption="Control Room EMS (GSES) kankyo.tohoku.ac.jp"]
Sistem kelistrikan di gedung ini dikendalikan di sebuah ruangan di dekat anak tangga ke lantai dua. Energy Management System (EMS) di ruang ini mengendalikan panel photovoltaic (PV)/solar, lithium battery, tata cahaya, perlengkapan kantor serta charging untuk kendaraan listrik. Melalui EMS ini kita dapat melihat produksi dan konsumsi listrik ini secara realtime.