Mohon tunggu...
robi kurniawan
robi kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

https://robikurnia1.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Petualangan Keluarga ke Negeri Sakura: Cerita tentang Kegalauan Bahasa

1 Maret 2016   08:59 Diperbarui: 1 Maret 2016   09:47 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tidak sedang membanggakan kepintar an anak kami. Ini bukan tentang keistimewaan personal Rusyda saja. Proses adaptasi pembelajaran bahasa yang semacam ini adalah wajar untuk anak seusianya. Saat bertemu dengan teman sebayanya asal Indonesia pun mereka ngomongnya dalam Bahasa Jepang.

Kenapa anak anak cepat beradaptasi terhadap bahasa dibanding orang tua?

Menurut chaer (2003:243) anak-anak yang masih berada dalam masa pekanya mudah untuk belajar bahasa. Berbeda dengan orang dewasa atau orang yang masa pekanya sudah lewat tidak akan mudah belajar bahasa lain. Apalagi mengganti bahasa yang sudah dinuranikannya dengan bahasa lain.

Penflield berpendapat, selama tahun tahun pertama dari kehidupan anak, otaknya membentuk ”unit-unit bahasa” yang mencatat segala sesuatu yang di dengarnya. Unit-unit ini saling berhubungan denga sel sel syaraf lain yang mengatur kegiatan motorik, berpikir, dan fungsi intelek lain.

Setelah umur enam tahun dan lebih lebih lagi setelah Sembilan tahun, anak menggunakan unit unit bahasa ini sebagian dasar untuk memperkaya perbendaharaan kata-kata. Kata-kata baru ini diperoleh atas dasar unit-unit bahasa dan bunyi yang pernah dicatat otaknya. Setelah umur sepuluh atau duabelas tahun, anak baru belajar bahasa kedua, ia harus menggunakan unit-unit bahasa yang sama yang telah dipelajarinya itu.

Singkatnya, semakin dini seseorang belajar Bahasa, semakin cepat mudah mereka beradaptasi dan merekamnya. Barangkali salah satu alasan kenapa orang Jepang relatif kurang dalam Bahasa Inggris karena mereka baru belajar bahasa ini saat menjelang lulus SD. Selain karena faktor mereka menggunakan frame katakana untuk belajar bahasa Inggris.

Sekedar catatan bagi orang tua tentang adaptasi anak terhadap bahasa asing.

Sendai, 1 Maret 2016

https://robikurnia1.wordpress.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun