"Tahu dari siapa, aku di sini?" tanyanya ketus.Â
"Ya dari ayahmu dong. Tadi aku barusan dari rumahmu, kabarnya kamu kabur dari rumah. Warga sekitar heboh lebih-lebih ayah dan bundamu. Kamu nggak kasihan sama mereka. Mereka khawatir kalau kenapa-kenapa, Dik," celotehnya.
 "Ya, aku mengaku salah. Tapi, Mas Bob perlu cerita siapa wanita yang bersama Mas Bob tempo hari. Ehh ...maksud aku. Mas sekarang lagi jalan dengan seorang wanita kan?" tanyanya takut kebablasan.Â
"Dik Irma memang tahu dari siapa?" penasaran Si Bob.Â
"Sahabatku cerita, katanya dia lagi dekat dengan seseorang. Dan seseorang itu, ya Mas Bob itu!" serunya.Â
"Jujur saja Mas, nggak usah ngelak," sergahnya.Â
"Aku tahu koq, Mas Bob itu orangnya jujur. Saking jujurnya makanya sahabatku itu suka, demen banget sama Mas tahu nggak?" celetuknya.Â
"Begitu katanya. Bikin GR aku aja, " sahutnya.Â
"Idih sombong, baru juga dipuji sudah norak," balasnya.Â
"Ya. Baiklah. Aku memang lagi jalan dengan seseorang. Aku tak tahu kalau dia sahabatmu. Yang aku tahu dia itu cantik. Dan aku kehilangan sesuatu ketika kau tinggal pergi. Dia hadir mengisi kekosongan hatiku ini. Tapi maafkan aku mungkin aku sedang khilaf. Aku sudah melukai dia dan juga kamu. Dua-duanya dara jelita yang smart. Dan aku meminta dibukakan pintu maaf darimu Dik Irma" katanya.Â
"Mas Bob sendiri mencintai dia nggak?" desaknya.