Pengusaha sejati terlatih dan mampu ikat pinggang, konsolidasi untuk kemudian menemukan cara yang lebih efisien. Perusahaan sejati pada setiap masa paceklik dipacu menemukan cara-cara yang lebih efisien. Pengusaha melewati masa paceklik dengan menikmati peningkatan keuntungan.
Pengusaha melupakan kemudahan yang mereka dapat dari Pemerintah, dari uang rakyat. Beberapa kemudahan diantaranya fasilitas listrik, air bersih, telekomunikasi, transportasi seperti jalan tol dan memanfaatkan karyawan yang dididik pemerintah. Kemudahan yang tidak dinikmati rakyat miskin Indonesia.
Sikap Wakil Rakyat vs Sikap Raja/Priayi
DPR RI diberitakan mencibir Surat Edaran Menpan tentang Gerakan Hidup Sederhana. Diantaranya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan kalau bisa tidak ada pestalah juga kumpul-kumpul didunia ini. Bangsa Indonesia tidak perlu pesta, yang penting blusukan.
Berlawanan dengan sikap DPR RI, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X menghentikan kegiatan konsinyering/FGD (focus group discussion) dan rapat teknis lainnya di luar kantor, seperti di hotel/villa/cottage/resort. Kegiatan dilakukan lingkungan instansi pemerintah masing-masing atau di instansi pemerintah di wilayahnya yang memadai.
Gubernur berjanji mengevaluasi kegiatan diatas secara berkala setiap enam bulan dan melaporkan kepada kementerian PAN RB.
Sikap Wakil Rakyat bertentangan dengan sikap Sultan Hamengku Buwono-Gubernur DIY seorang priayi
Siapa yang bermental priayi, yang harus dilayani rakyatnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H