Sementara itu, Epyardi merupakan orang yang cukup dikenal di Sumbar. Dia menjadi anggota DPR dari Sumbar selama tiga periode (2004-2018) dan menjadi Bupati Solok (2021-2024). Dia juga lahir dan besar di Sumbar. Istrinya juga orang Sumbar, yang lahir dan besar di Sumbar, yang kini menjadi calon Bupati Solok. Anaknya, Athari Gauthi Ardi, menjadi anggota DPR dua periode (2019-2029). Â
Adapun Ekos merupakan Wakil Wali Kota Padang periode 2023-2024. Dia pernah menjadi caleg DPR dari dapil 2 Sumbar (2009) dan pernah menjadi calon Bupati Limapuluh Kota (2010). Dia lahir dan besar di Sumbar. Dia bersentuhan dengan lima daerah di Sumbar, yaitu Tanah Datar (tempat lahir dan kampung halaman ayahnya, Payakumbuh (tempatnya bersekolah dari SD hingga SMA), Limapuluh Kota (tempat ayahnya menjadi camat dan Sekretaris DPRD), Agam (tepatnya di Balai Gurah, Ampek Angkek, kampung halaman ibunya), dan Padang (tempatnya menjadi wakil wali kota selama setahun).
Karena itu, tidak mungkin Vasko lebih dikenal oleh masyarakat Sumbar daripada Epyardi dan Ekos. Maka, hasil survei Voxpol tentang tingginya popularitas Vasko daripada Epyardi dan Ekos patut diragukan.
Karena itu pula, tingginya elektabilitas Vasko daripada Ekos diragukan. Pada survei dengan pertanyaan terbuka (top of mind), elektabilitas Vasko 56,1 persen, sedangkan elektabilitas Ekos 12,9 persen.
Pertanyaan yang muncul dari hasil survei itu ialah apa faktor penyebab tingginya popularitas Vasko daripada Epyardi dan Ekos, dan tingginya elektabilitas Vasko daripada Ekos. Dalam perilisan hasil survei preferensi pemilih Sumbar oleh Voxpol itu tidak dijelaskan faktor penyebab tersebut.
Satu hal lagi yang mencurigakan dari hasil survei Voxpol tersebut ialah bahwa elektabilitas Mahyeldi-Vasko sangat tinggi dibandingkan dengan elektabilitas Epyardi-Ekos di Kabupaten Solok. Menurut hasil survei itu, elektabilitas Mahyeldi-Vasko di Kabupaten Solok sebanyak 63,3 persen, sedangkan elektabilitas Epyardi-Ekos sebanyak 35 persen.
Hasil survei tersebut sulit dipercaya karena Kabupaten Solok merupakan daerah basis massa Epyardi. Epyardi lahir dan besar di sana. Ia tiga kali menjadi anggota DPR dari dapil 1, dengan basis massa utama Kabupaten Solok. Ia juga menjadi bupati di sana. Maka, sulit untuk mempercayai bahwa elektabilitas Epyardi di sana anjlok pada angka 35 persen. Sementara itu, dikutip dari "Hasil Survei Polstra: 86 Persen Masyarakat Puas terhadap Kinerja Bupati Solok Epyardi Asda" (Hantaran.co, 18 Juli 2024), berdasarkan hasil survei Polstra Research & Consulting tentang Dinamika Elektoral di Kabupaten Solok pada Juli 2024, 86 persen masyarakat Kabupaten Solok puas terhadap kinerja Epyardi sebagai bupati.
Kalau ingin hasil surveinya dipercaya masyarakat, Voxpol harus mau mempertanggungjawabkan hasil surveinya dan harus bersedia diaudit. Kalau Voxpol tidak mau hasil surveinya diaudit, jangan salahkan masyarakat tidak percaya terhadap hasil surveinya dan meragukan kredibilitas lembaga survei tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H