Mohon tunggu...
Roberth Selalu Ada Masihin
Roberth Selalu Ada Masihin Mohon Tunggu... wiraswasta -

hidup hanya sekali, dan kita semua tengah berjalan menuju mati..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Tuan dan Nyonya, Makelar Dusta

1 April 2012   16:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:09 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuan, dulu kau sapa kami dengan janji.

Hati kami nelangsa dengan beribu mimpi

Diatas Podium Khotbahmu menggelegar segarkan telinga

Mulut kami tersenyum, masa depan terbentang didepan mata..

Nyonya, dilapangan itu kau ikat tubuh kami.

Pesona keibuanmu, Nampak jelas mengayomi hati.

Kau-lah pribadi Kartini yang lama kami rindu.

Dengan sukarela suara kami untukmu di ajang Pemilu..

Tuan dan Nyonya, kini melenggang ke kursi Dewan

Namun janji tak kunjung datang menyapa kami

Mimpi-mimpi sepertinya kini makin menjauhi hari

Cerahnya masa depan memudar dalam lobi ala senayan..

Tuan dan Nyonya Terhormatyang bersidang di Rapat Paripurna

Pada nurani anda, kami serahkan nasib yang lama ditinggal sejahtera

Tapi Dagelan politik yang kalian mainkan didalam Gedung Dewan

Membuat kami percaya, kami telah salah dalam memilih sosok Pahlawan..

Roberth lhocare Masihin.

April 2012, Ujung Aspal Komplek Pelni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun