Tuan, dulu kau sapa kami dengan janji.
Hati kami nelangsa dengan beribu mimpi
Diatas Podium Khotbahmu menggelegar segarkan telinga
Mulut kami tersenyum, masa depan terbentang didepan mata..
Nyonya, dilapangan itu kau ikat tubuh kami.
Pesona keibuanmu, Nampak jelas mengayomi hati.
Kau-lah pribadi Kartini yang lama kami rindu.
Dengan sukarela suara kami untukmu di ajang Pemilu..
Tuan dan Nyonya, kini melenggang ke kursi Dewan
Namun janji tak kunjung datang menyapa kami
Mimpi-mimpi sepertinya kini makin menjauhi hari
Cerahnya masa depan memudar dalam lobi ala senayan..
Tuan dan Nyonya Terhormatyang bersidang di Rapat Paripurna
Pada nurani anda, kami serahkan nasib yang lama ditinggal sejahtera
Tapi Dagelan politik yang kalian mainkan didalam Gedung Dewan
Membuat kami percaya, kami telah salah dalam memilih sosok Pahlawan..
Roberth lhocare Masihin.
April 2012, Ujung Aspal Komplek Pelni
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI