Mohon tunggu...
Robert Antonius
Robert Antonius Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer dan Videografer lepas

hobinya kerja, kerjanya jalan-jalan, menikmati Indonesia bagian dari desa saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bilik Swara Sandhi Yudha_Kitab Selendang Naga Langit (5)

8 April 2024   18:18 Diperbarui: 8 April 2024   19:10 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto koleksi giat latih serang hindar_Silat Perisai Diri

"Ah sudahlah, lagian aku sudah tidak suka dengan modelnya, aku telah pesan dari barat sana, perabotan baru, agar para tamu bisa lebih lahap lagi berjudi dan bertamu di kedai ini", sambut Jaran Keling dilanjutkan tertawa berdua terbahak bersama Ki Demang.

"Apa gerangan yang membuatmu kembali ke Tuban?  Melihatmu seperti ini, apa keperluanmu datang? untuk berdagang, atau bukan? Tanya Jaran Keling.


Ki Demang menghela nafas lantas melanjutkan, "Aku butuh berjumpa dengan seseorang, penting. Jika perlu Adipati Tuban sendiri dapat menemuiku, aku perlu menyampaikan satu dua hal. Sebuah pesan penting dari Sang Singha Adhyaksa".

Suasana bilik mendadak sunyi, semua para tamu yang tadi berkerumun sudah membubarkan diri, Ki Demang dan Jaran Keling diam sesaat. Semenjak kepulangan Adipati Tuban dari Majapahit tempo hari menyisakan satu masalah yang cukup pelik. Adipati Tuban berselisih paham dengan para Dharmaputera pada persoalan pemilihan Mapatih yang pilihan dari Dyah Wijaya jatuh pada Nambi. Perselisihan ini berakibat Majapahit menggelar pasukan untuk menghukum Tuban, seseorang menghembuskan desas-desus dan sengaja mengadu kekuatan militer Tuban dan Majapahit. Tugas Ki Demang untuk bisa mencari titik temu dan menengahi dua kubu yang sedang dalam puncak perseteruan.

...

Tunjung Dupa beringsut keluar bilik, raut mukanya nampak masam dan kurang senang. Dia kembali berjanji pada Akuwu untuk dapat mengambil gulungan kitab Selendang Naga Langit. Dalam hatinya berkobar satu niatan, tidak akan berhenti sebelum kitab itu didapatkannya. Selain persoalan janji dan hutang atas jasa Sang Akuwu yang telah kembali mengangkat derajatnya, Tunjung Dupa juga berkeinginan mempelajari isi kitab tersebut, setidaknya dia bisa mempelajari beberapa ilmu silat tingkat tinggi seperti yang sudah dilihat dan dirasakannya sendiri kala beradu dengan murid-murid padepokan Ragasemangsang tempo hari,  sekaligus mempelajari ilmu pengobatan yang menurutnya akan berguna dalam menunjang pekerjaannya nanti, setelah sang Akuwu memberikan penghargaan dengan mengangkatnya menjadi lurah prajurit, sukur Bekel.

(bersambung)

foto koleksi giat latih serang hindar_Silat Perisai Diri
foto koleksi giat latih serang hindar_Silat Perisai Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun