Santri di setiap pesantren sering dianggap remeh oleh masyarakat karena ada paradigma bahwa output santri hanya untuk mengajar ngaji. Paradigma tersebut akan terpatahkan andainya pesantren menghasilkan output yang memiliki keterampilan yang bernilai guna. Keterampilan tersebut bisa berupa kewirausahaan, informasi teknologi (IT), desain grafis, teknik bangunan atau keterampilan lain seperti sejenis public speaking, pidato dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!