Mohon tunggu...
Robby Febrianto
Robby Febrianto Mohon Tunggu... -

lulusan arsitektur yang sekarang bergelut dengan desain interior, suka fotografi tapi masih belum jadi fotografer..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumput (Tetangga)

18 Juli 2016   13:57 Diperbarui: 18 Juli 2016   14:31 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di halaman depan rumah kita.

Namun..

rumput itu tetap tumbuh dan berjuang hidup.

Tapi kita adalah kita yang seperti saat ini.

jadilah dia rumput (yang kita) hina dan nista.

(Yang kita do'akan agar) Tuhan pun akan dan terus melaknatnya.

Tapi tunggu dulu!!!

Bukankah rumput hina itu ada di rumah kita sendiri?!

Di halaman depan rumah kita sendiri?!

Menghujat halaman rumah sendiri yang notabene adalah etalase kepribadian diri.

Dan kemudian berharap rumput tetangga tadi akan hadir di halaman kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun