Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Motor Jadul dan Pegawai Pajak

2 Maret 2023   17:08 Diperbarui: 2 Maret 2023   17:10 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau dipikir secara lugu, pajak itu kadang nggak adil. Biaya dipukul rata. Motor dengan merk dan tahun keluaran yang sama, biaya pajaknya pasti segitu. Nggak perduli yang bayar orang mampu atau pas-pasan. Sama rata.

Tapi negara bakalan mumet kalau dipilah-pilah, biaya pajak bagi yang kaya dan miskin berbeda.

Motor lama atau baru, biaya ganti plat nomernya juga dipukul rata. Ada seorang teman yang punya motor super jadul. Beli second cuman enamratus ribu rupiah. Saat ganti plat nomer kena duaratus ribu rupiah. Dobolll.

Motornya kurang waras (enam ratus ribu kok minta waras), tiap hari ada saja masalah. Yang punya motor jadi ikutan kurang waras.

Pernah suatu kali saat asyik berkendara di jalan raya, tiba-tiba ban depan lepas begitu saja. Bautnya copot dan ilang. Di lain hari knalpotnya tiba-tiba copot dan jatuh ke aspal, klontang! tang..tang..tangg (ada echo-nya).

Pernah juga  saat pulang kantor malam hari, mendadak di tengah jalan rantainya putus. Karena nggak ada bengkel yang buka, rantai disambung dengan tali rafia.

Ajaibnya, walau rantai dikanibal dengan tali rafia, dia bisa pulang sampai rumah yang jaraknya tigapuluh kilometeran. Jalannya slow banget, duapuluh kilometer perjam.

Asli kayak film kartun, konyol banget. Hampir tiap hari mogok. Entah karena busi, platina, karburasi, macem-macem lah. Kalau sudah nyerah nggak bisa jalan, dengan bergaya pahlawan aku antar pulang dengan motorku yang jadul juga.

Rumahnya jauh banget, rasanya kok nggak sampai-sampai. Saat keluar melewati jembatan panjang aku tanya, "Iki wis masuk wilayah Jawa Timur yo?" Ternyata masih daerah Sukoharjo.

Itu kisah epic motor jadul yang selalu bikin aku cengengesan kalau mengingatnya. Woala ndes ndes, salut aku. Walau motor jadul nggak waras tapi masih mau bayar pajaknya, perpanjangan STNK, SIM, ganti plat nomer.

Begitulah gambaran rakyat jelata kalangan bawah yang rela direpotkan membayar pajak. Rakyat miskin diporotin tapi uangnya digelapkan oleh bajingan oknum pegawai pajak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun