Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Teroris, Wajib Helm, dan Delusi Perang Salib

8 April 2021   09:51 Diperbarui: 8 April 2021   11:16 1723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intinya hati-hati dengan paham radikal. Banyak organisasi Islam di kampus, pondok pesantren tradisional, dan kajian-kajian yang sukses disusupi aliran ini. Banyak orang tua yang memasukan anaknya ke pesantren agar anaknya berakhlak mulia tapi malah terpapar radikalisme, anti Pancasila. Ngalor ngidul demo menuntut pembentukan Negara Khilafah. Ndlahom.

Pergi ke Suriah bergabung dengan ISIS. Di sana malah terpuruk, keleleran, karena ditipu habis-habisan oleh ISIS. Ingin kembali ke tanah air, ditolak pemerintah. Setelah kau hina Pancasila, sekarang merengek minta kembali? no way! 

So, be careful what you choose to believe.

- Robbi Gandamana -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun