Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terorisme dan Rancangan Besar "The New World Order"

14 Mei 2018   13:48 Diperbarui: 14 Mei 2018   16:03 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : Robbi Gandamana

Iki serius. Sementara ojok pringisan disik. Indonesia sedang berduka.

Sebenarnya hebat kalau ada orang yang berani mati demi ideologi yang dia yakini. Itu level iman yang luar biasa. Sayangnya dalam menjalankan misinya itu menyakiti orang lain yang kontradiksi dengan apa yang diajarkan agamanya. Memerangi orang yang salah, di tempat yang salah. Akhirnya jadi gagal hebat. Malah mencoreng nama baik agamanya.

Oke, para teroris itu beragama Islam, tapi muslim gagal. Islam itu berarti selamat, damai. Pemeluknya disebut muslim yang artinya orang menyelamatkan sesama muslim maupun non muslim. Jadi muslim harusnya menjamin keselamatan orang di lingkungannya. Keselamatan di tiga wilayah : nyawanya, hartanya dan martabatnya. Bagaimana hartanya nggak kecurian, nyawanya tidak terancam dan martabatnya tidak dilecehkan.

Teroris ini terbentuk akarnya karena dendam lama. Salah satunya adalah penaklukan Spanyol (Andalusia) oleh Tentara Kristen saat Perang Salib. Saat itu (1 April 1487 (April Mop)) ribuan umat muslim dibantai (pembersihan etnik) oleh penguasa Kristen bla bla bla bla.

Disamping dendam lama, juga karena solidaritas yang melampaui batas. Bagus kalau sesama muslim tidak terima akan perlakuan semena-mena negara adikuasa pada warga muslim lainnya di seluruh dunia. Tapi salah kalau membalasnya dengan membabibuta, ngebom tempat ibadah dan membunuh warga sipil yang tak tahu apa-apa.

Ketidakadilan sudah berlangsung lama. Bagaimana sikap Amrik saat terjadi pembantaian muslim Bosnia. Juga ketika muslim Rohingya dibantai Aktivis Budha Radikal, Amrik tidak bergeming. Karena di sana tidak ada minyaknya. Tapi ketika Ukraina akan diusik Rusia, Amrik dan sekutunya mengancam balik. Karena di Ukraina banyak ladang minyak.

Jadi, teroris (Islam ekstrim) juga tumbuh karena ketidakadilan dan kesewenang-wenangan Amrik dan sekutunya dalam memerangi Islam yang mereka anggap agama teroris di negara-negara Islam (Arab). "War On Terror" yang dilancarkan oleh Amrik dan sekutunya itu sebenarnya "War On Islam" yang tujuannya menghancurkan negara Islam sekaligus mencitrakan Islam sebagai agama teroris.

Perang yang terjadi di Timur Tengah sekarang adalah hasil dari fitnah dan adu domba yang dibuat oleh mereka. Suriah yang dulunya negeri swejuk, sekarang jadi neraka. Hilarry Clinton sendiri bilang bahwa Amrik memanfaatkan (mendanai) ISIS untuk memuluskan misi tersebut.

Dengan mengkadali negara-negara Timur Tengah itulah Amrik bisa kaya. Kerja mereka adalah mengadu domba. Setelah terjadi perang, mereka datang berdalih sebagai penengah padahal ngincer minyaknya. Dan Indonesia adalah target berikutnya. Karena negara kita adalah the promised land. Negara dengan kekayaan alam luar biasa.

Bisa jadi kasus teroris yang terjadi sekarang adalah bagian dari grand design mereka. Fitnah dan adu domba tanpa henti. Muslim dengan muslim, muslim dengan kristen, dan seterusnya.

Kalau kita benci dan Anti-Amrik, itu bukan berarti anti bangsa Amrik, tapi anti pada sistem pemerintahannya. Belajarlah pada Jerry D Gray, mantan tentara Amrik yang mualaf ini paham trik busuk Amrik.

Menurut Jerry, tidak ada demokrasi di Amrik. Orang Amrik sebenarnya menolak perang Irak, karena itu cuman akal-akalan Amrik untuk menguasai minyak. Jerry tidak mau pulang lagi ke Amrik (resmi menjadi warga Indonesia) dan dia menolak membayar pajak. Karena pajak yang dibayarkan larinya ke Israel yang mencanangkan "The New World Order" (dunia dengan satu agama dan satu pemerintahan dengan Israel sebagai pusat pemerintahannya).

Mas Yudi sudah menguasai Amrik. Di pemerintah, parlemen, pasar saham dan banyak lagi. Bangsa Amrik sendiri sebenarnya adalah korban utama konspirasi yang dilancarkan Mas Yudi. Tapi ojok ngomong sopo-sopo, akun fesbukku bisa di-banned.

'Teroris', 'radikal' itu istilah kita, sebenarnya mereka adalah Jihadis. Disebut teroris karena menyerang orang yang salah di tempat yang salah dengan cara yang salah. Jangan dipikir teroris cuman hanya ada di Islam. Semua agama punya sejarah teroris. Bacalah sejarah. Suatu agama yang 'ditindas' terlalu lama oleh penguasa yang sentimen pada agama tertentu akan melahirkan bibit teroris.

Selama Amrik dan sekutunya terus ngobrak-ngabrik (semena-mena) negara-negara Islam, teroris tetap akan ada. Waspadalah. Banser atau aparat lebih digiatkan lagi menjaga gereja. Nggak cuman sesaat setelah dibom dijaga ketat oleh aparat bersenjata lengkap. Itu konyol. Yang dijaga aparat harusnya gereja yang belum dibom. Gereja yang sudah dibom nggak akan dibom lagi untuk waktu yang lama.

Rodok wedi aku nulis iki, takut dikira pro teroris. Tentu saja aku Anti-Teroris. Islam bukan agama pendendam dan tidak mengajarkan pembunuhan pada orang sipil yang lemah. Kalau mau berperang, berperanglah dengan jantan di medan perang. Atau lakukan dengan se-fair mungkin.

Bagiku, berani mati itu hebat, tapi lebih hebat lagi kalau berani hidup. Menghidupi anak istri dengan cara yang halal. Tapi yang terpenting sekarang adalah jangan percaya begitu saja tulisan ini!

- Robbi Gandamana -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun