Justru orang yang nggak suka puasa tapi tetap melakukan puasa itu hebat! Melakukan hal yang tak disukai apalagi dengan niat ikhlas karena Alloh, itu emejing banget Mblo.
Manusia yang derajatnya tinggi adalah manusia yang mau melakukan hal (berat) yang sangat tidak disukainya, melawan ego dan nafsunya. Karena dia tahu itu baik bagi dirinya.
Apa hebatnya jika sudah suka puasa, terus melakukan puasa (hal yang disukainya itu)?? Kayak orang yang suka piknik dikasih liburan gratis ke tembok China, yo tambah seneng..
Bukan berarti kalau tidak suka puasa terus nggak puasa. Kalau itu sih gemblung namanya. Saat ditanya kenapa nggak puasa, jawabannya sinis : "Diakali wong Arab!"
Kondisi Terbaik Adalah Saat Kita Lapar
Jika ada perbedaan hari awal puasa, nggak usah galau. Percaya saja sama kyainya. Mau ikut yang hari minggu atau senin, monggo. Karena pada intinya sama saja, sama-sama tanggal 1 Ramadhan (nggak ada yang memulai puasa tanggal 2 Ramadhan).Â
Kita cuman umat, kalau ada kesalahan penetapan hari, yang tanggung jawab kyainya. Tenang ae..
Semua pasti tahu lah kalau puasa itu menyehatkan secara medis, tapi jarang yang tahu kalau kondisi tubuh yang paling baik adalah saat lapar (asal tidak sampai pada tahap kelaparan; tentu saja puasa nggak akan bikin kelaparan). Pada kondisi itu tenaga prima, hati dan pikiran lebih jernih.
Dan kenyang itu sebenarnya tidak baik. Perut kenyang membuat orang jadi ngantuk, males mikir, gampang tersulut nafsu seksnya. Maka jangan sampai kekenyangan. Biasanya yang makan di standing party resepsi pernikahan. Semua jenis makanan dicaplok. Aji mumpung, nggak mesti setahun sekali makan enak.
Menurut ilmu kesehatan, kita merasakan kenyang setelah 20 menit setelah berhenti makan. Â Kalau kita makan sampai kenyang itu sebenarnya memang perut sudah nggak muat.
lidah dan mulut itu adalah alat dari Tuhan agar manusia memahami kesehatan. Jadi kalau ente mau memasukan makanan ke tubuhmu, lidah akan mendeteksi ini sehat atau tidak. Nggak cuman maknyussss ae.