Akting adalah menghidupkan sebuah peran.
Peran yang asalnya mati yang cuma bisa dibaca dari sebuah scenario, harus anda hidupkan layaknya manusia seutuhnya yang mempunyai bentuk tubuh, gerakan, ekpresi wajah, vocal, pikiran serta perasaan.
Akting yang baik tidak akan datang begitu saja pada seorang aktor, apalagi pada aktor yang malas yang hanya menunggu kesempatan.
Akting yang baik dan prima akan menghampiri aktor-aktor yang mau kerja keras, latihan dan disiplin, tidak ada kata ” nganggur “ bagi seorang aktor, karena setiap waktu luang akan dipergunakan untuk latihan,observasi, membaca, menonton atau mendiskusikan sesuatu yang berhubungan dengan seni peran.
Untuk menjadi seorang aktor yang handal pastilah diperlukan modal, modal seorang aktor adalah seluruh perangkat yang ada pada tubuhnya yaitu pikiran, perasaan, vocal (suara) dan tubuhnya. Modal inilah yang harus kita latih secara terus tanpa berhenti.
PIKIRAN mencakup :
– Konsentrasi,
- Imajinasi,
- Ingatan emosi,
- Observasi pengamatan,
- Motivasi,
- Penafsiran scenario ; Peran
PERASAAN mencakup :
– Emosi,
- Penghayatan.
VOCAL mencakup :
– Artikulasi
- Intonasi.
TUBUH mencakup :
- Pemanasan,
- Eksplorasi,
- Singkronisasi.
Modal tersebut diatas tidak akan berarti apa-apa, apabila anda tidak melatihnya secara terus menerus dan berkesinambungan. Untuk melatihnya tidak perlu waktu atau tempat yang khusus. Anda bisa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari,misalnya anda mau melatih :
KONSENTRASI : Bacalah berita disurat kabar atau menonton sinetron di televisi atau menonton film di bioskop kemudian ceritakanlah kembali secara rinci berita atau apa yang telah anda baca atau tonton tersebut, atau kalau kita sedang makan rasakanlah makanan yang dimakan, asinnya, manisnya, pedasnya dsb, dan jangan makan sambil baca Koran karena konsentrasi anda akan terpecah antara rasa makanan dan berita di Koran.
IMAJINASI : Anda mungkin pernah melihat anak kecil main mobil – mobilan, atau main rumah-rumahan,mungkin anda sendiri pernah melakukannya, anak kecil itu sedang menggunakan imajinasinya. Cobalah latih imajinasi anda dengan kegiatan yang disesuaikan dengan usia anda misalnya apa yang anda lakukan kalau anda menjadi bintang film terkenal, atau profesi lainnya.
INGATAN EMOSI : Ingatlah secara detail kejadian-kejadian yang telah anda alami, baik yang menyedihkan atau yang menyenangkan atau menjengkelkan/menyebalkan dsb.
OBSERVASI/PENGAMATAN : Salah satu tugas kita yang penting lainnya apabila anda ingin menjadi seorang aktor adalah observasi Sebagai seorang aktor yang kerjanya memerankan berbagai macam karakter manusia tentunya observasi ini menjadi sangat penting.
Observasi bisa kita lakukan setiap hari mulai dari lingkungan terdekat misalnya mengamati tukang sayur, Pengemis, tukang rokok atau tetangga yang konglomerat.
Semakin banyak manusia yang anda amati akan semakin mudah anda memasuki sebuah peran.
MOTIVASI : Setiap gerakan dari tubuh kita pastilah berawal dari motivasi, apabila lapar pasti anda akan bergerak/berjalan kedapur untuk mencari makanan yang bisa dimakan, apabila sedang berjalan -jalan di Mall kemudian melihat baju yang anda senangi, pastilah anda akan mendekati baju tsb untuk menyentuh lalu mencobanya. Begitu juga jika anda membenci seseorang pastilah anda akan menjauhi orang itu.
Jadi setiap gerakan ataupun gerak gerik yang ada dalam adegan sebuah sinetron pastilah mempunyai motivasi.
PENAFSIRAN SCENARIO : Setelah mendapatkan scenario dari Sutradara janganlah langsung dihafal, tapi bacalah berulang-ulang sampai anda mengerti benar isi ceritanya, setelah itu bacalah adegan demi adegan sampai anda mengerti maksud dari adegan itu, tahap terakhir baru menghafalnya.
Apabila anda tidak mengerti konsultasikan dengan sutradara, anda tidak usah malu bertanya pada sutradara karena sudah menjadi tu gas sutradara untuk membuat pemainnya mengerti apa yang akan dimainkannya. Bekerjasama / kerja kolektif adalah inti dari produk di sebuah sinetron.
EMOSI : Seorang aktor haruslah peka emosinya, setelah anda memutuskan untuk menjadi seorang aktor, sifat ” cuek ” atau sikap tidak perduli harus anda tinggalkan.
Mulai sekarang latihlah emosi anda setiap hari sehingga menjadi benar-benar peka. Bukankah kita akan memainkan berbagai macam emosi ?.
Cobalah rasakan apa yang dirasakan orang lain, misalnya ketika melihat pengemis bagaimana kalau anda menjadi pengemis itu apa yang anda rasakan ?, atau anda melihat orang tua meninggal tertabrak bis kota, bagaimana kalau dia itu adalah orang tua anda ?
Emosi adalah inti dari akting, kalau anda berakting tanpa emosi anda akan seperti robot.
PENGHAYATAN : Adalah perpaduan dari kesemua unsur-unsur diatas, umpama semangkok bakso yang terbuat dari berbagai bumbu yang disatukan menjadi suatu hidangan yang lezat untuk dimakan, namun apabila bumbu tersebut ada yang kurang misalnya kurang garam, maka bakso tersebut akan terasa hambar.
Begitu juga dengan akting, apabila salah satu unsur diatas ada yang kurang maka akting anda akan kurang sempurna akan terlihat dibuat-buat, over acting atau datar tanpa ekpresi.
Setelah kita membahas unsur-unsur " dalam ” sekarang kita akan membahas unsur-unsur ” luar ” yaitu vocal dan tubuh, kita mulai dengan :
VOKAL :
ARTIKULASI : Seorang aktor ketika berakting haruslah mempunyai suara yang jelas terdengar agar bisa menyampaikan pesan yang ada dalam skenario. Kita sering melihat banyak pemain sinetron yang bicaranya terlalu cepat, tidak jelas, akhirnya penonton tidak mengerti apa yang di ucapkan si aktor, kalau sudah begitu bersiaplah untuk tidak ada yang menonton, sia-sialah hasil kerja keras kita.
Untuk melatihnya bacalah buku atau surat kabar ucapkanlah perlahan-lahan, lambat dan usahakan mengucapkan kata demi kata secara jelas, jangan terlalu cepat temponya lambat saja yang penting terdengar dengan jelas sejelas-jelasnya, teruslah berlatih dan jangan ragu-ragu untuk membuka mulut anda.
INTONASI : Anda mungkin pernah menonton sinetron dimana salah satu aktornya bersuara datar monoton seperti robot, sangat membosankan !.
Itu disebabkan karena ketika si aktor mengucapkan dialog tidak menggunakan emosi, hanya sekedar mengucapkan kalimat hafalan.
Ketika anda mengucapkan dialog, isilah dengan emosi sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam skenario.
Contohnya : Anda mengucapkan dialog dalam keadaan sedih tentu lah akan berbeda dengan keadaan gembira.
Unsur ” luar ” lainnya adalah TUBUH.
Tubuh anda harus diolah sedemikian rupa sehingga siap untuk memerankan tokoh apapun juga.
Kita sering melihat actor laga terlihat kaku ketika dia main dalam sinetron drama atau kita juga pernah melihat seorang actor begitu kaku, begitu tidak enak dipandang karena bahunya selalu naik dua-duanya atau sebelah, dsb.
PEMANASAN : Gerakanlah tubuh anda mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala seperti lazimnya pemanasan olahraga.
EKPLORASI : Gerakanlah tubuh anda sebebas bebasnya, carilah gerakan yang tidak biasa/yang jarang atau tidak pernah dilakukan.
SINKRONISASI GERAKAN DENGAN UCAPAN : Sinkronisasikan antara ucapan dengan gerakan anda. Seringkali kita melihat seorang pemain terlalu banyak gerakannya sehingga banyak gerakan yang sia-sia tidak efisien atau sebaliknya banyak pemain yang terlalu sedikit gerakannya sehingga kaku seperti patung.
Banyak juga pemain yang suka memasukan tangannya kedalam saku celananya atau selama adegan berlangsung tangannya hanya dilipat diatas dada tidak perduli adegannya sedang marah atau gembira.
Banyak sekali gerakan yang harus kita pilih.
contohnya : Seorang pemain sedang melakukan adegan marah, gerakan pemain itu bisa memukul meja, meremas baju, bisa mengatupkan graham, bisa menjambak-jambak rambutnya sendiri, dsb.
Anda harus memilih salah satu gerakan lalu memasukannya kedalam akting anda, sehingga menjadi sesuai antara gerakan dengan kalimat yang anda ucapkan.
Robby Nugraha Management
WA 0815 111 40 649
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H