Modal tersebut diatas tidak akan berarti apa-apa, apabila anda tidak melatihnya secara terus menerus dan berkesinambungan. Untuk melatihnya tidak perlu waktu atau tempat yang khusus. Anda bisa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari,misalnya anda mau melatih :
KONSENTRASI : Bacalah berita disurat kabar atau menonton sinetron di televisi atau menonton film di bioskop kemudian ceritakanlah kembali secara rinci berita atau apa yang telah anda baca atau tonton tersebut, atau kalau kita sedang makan rasakanlah makanan yang dimakan, asinnya, manisnya, pedasnya dsb, dan jangan makan sambil baca Koran karena konsentrasi anda akan terpecah antara rasa makanan dan berita di Koran.
IMAJINASI : Anda mungkin pernah melihat anak kecil main mobil – mobilan, atau main rumah-rumahan,mungkin anda sendiri pernah melakukannya, anak kecil itu sedang menggunakan imajinasinya. Cobalah latih imajinasi anda dengan kegiatan yang disesuaikan dengan usia anda misalnya apa yang anda lakukan kalau anda menjadi bintang film terkenal, atau profesi lainnya.
INGATAN EMOSI : Ingatlah secara detail kejadian-kejadian yang telah anda alami, baik yang menyedihkan atau yang menyenangkan atau menjengkelkan/menyebalkan dsb.
OBSERVASI/PENGAMATAN : Salah satu tugas kita yang penting lainnya apabila anda ingin menjadi seorang aktor adalah observasi Sebagai seorang aktor yang kerjanya memerankan berbagai macam karakter manusia tentunya observasi ini menjadi sangat penting.
Observasi bisa kita lakukan setiap hari mulai dari lingkungan terdekat misalnya mengamati tukang sayur, Pengemis, tukang rokok atau tetangga yang konglomerat.Â
Semakin banyak manusia yang anda amati akan semakin mudah anda memasuki sebuah peran.
MOTIVASI : Setiap gerakan dari tubuh kita pastilah berawal dari motivasi, apabila lapar pasti anda akan bergerak/berjalan kedapur untuk mencari makanan yang bisa dimakan, apabila sedang berjalan -jalan di Mall kemudian melihat baju yang anda senangi, pastilah anda akan mendekati baju tsb untuk menyentuh lalu mencobanya. Begitu juga jika anda membenci seseorang pastilah anda akan menjauhi orang itu.
Jadi setiap gerakan ataupun gerak gerik yang ada dalam adegan sebuah sinetron pastilah mempunyai motivasi.
PENAFSIRAN SCENARIO : Setelah mendapatkan scenario dari Sutradara janganlah langsung dihafal, tapi bacalah berulang-ulang sampai anda mengerti benar isi ceritanya, setelah itu bacalah adegan demi adegan sampai anda mengerti maksud dari adegan itu, tahap terakhir baru menghafalnya.
Apabila anda tidak mengerti konsultasikan dengan sutradara, anda tidak usah malu bertanya pada sutradara karena sudah menjadi tu gas sutradara untuk membuat pemainnya mengerti apa yang akan dimainkannya. Bekerjasama / kerja kolektif adalah inti dari produk di sebuah sinetron.