Mohon tunggu...
Robbi NurFareza
Robbi NurFareza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Agama Islam Tazkia Bogor

Saya Seorang Mahasiswa dari Prodi Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinjauan Balanced Scorecard Atas Kinerja Bank Syariah

27 Desember 2023   23:23 Diperbarui: 27 Desember 2023   23:25 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balanced Score Card
Menurut Kaplan dan Norton (1996), Balanced Scorecard (BSC) merupakan alat yang dapat menguraikan dan memperjelas strategi organisasi. BSC membantu dalam komunikasi strategi secara menyeluruh di seluruh organisasi, menyelaraskan tujuan individu dan departemen dengan strategi, serta menghubungkan tujuan strategis dengan anggaran tahunan dan target jangka panjang. Selain itu, BSC juga membantu dalam mengidentifikasi inisiatif strategis, menyelenggarakan tinjauan strategis periodik, dan memberikan umpan balik untuk pembelajaran dan peningkatan strategi bisnis. BSC memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami bisnis dengan bahasa pengukuran yang lebih jelas, menjelaskan aspek-aspek penting strategi seperti kualitas, kepuasan pelanggan, dan pertumbuhan, serta berfungsi sebagai landasan bagi sistem manajemen.

Pembahasan

Perspektif Pelanggan (Customer)

Pandangan Islam terhadap pelanggan menyoroti keterkaitan antara kepuasan pelanggan dan kualitas layanan. Kinerja yang baik diharapkan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dalam konteks perbankan syariah, perhatian terhadap pelanggan sangat penting karena mereka adalah individu yang menggunakan produk dan layanan dari lembaga tersebut. Hal ini berarti masyarakat umum perlu memahami dan akhirnya bersedia untuk memindahkan aktivitas keuangan mereka ke bank syariah, termasuk penyimpanan dana melalui tabungan atau deposito serta proses pembiayaan keuangan.

Perspektif Keuangan (Finance)
Pandangan keuangan dalam Islam menekankan pada penghapusan bunga dari segala transaksi keuangan dan penyelarasan seluruh aktivitas keuangan dengan prinsip-prinsip Islam. Al-Quran secara tegas melarang riba sambil memberikan pedoman terkait perniagaan. Tujuan lainnya adalah mencapai distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dengan melarang penimbunan harta dan mendorong kewajiban memberikan zakat, baik itu zakat fitrah maupun zakat lainnya.

Perspektif Bisnis Proses (Business Process) 

Pandangan Islam terhadap bisnis proses menekankan bahwa aktivitas ekonomi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya manusia untuk mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya. Dalam Islam, bisnis dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Melalui bisnis, seseorang dapat mencari rezeki yang halal serta mengelola bumi sesuai dengan aturan Allah SWT. Bisnis juga dianggap sebagai sarana untuk mencapai kedekatan dengan Allah SWT, dengan memberikan sedekah, infaq, zakat, dan aktivitas kebaikan lainnya. Dalam pandangan ini, aktivitas ekonomi tidak hanya sekadar usaha mencari nafkah, tetapi juga merupakan bagian dari nilai-nilai ibadah yang mencakup semua aspek positif kehidupan.

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth)

Pertumbuhan dan pembelajaran dalam operasional bank syariah melibatkan sejumlah aspek penting, termasuk:

  • Investasi dalam pengembangan pelatihan perbankan syariah, mulai dari aspek hukum Islam (fiqh) hingga proses bisnis, bertujuan untuk memperkuat Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam operasional bank.
  • Pengalokasian investasi dalam teknologi informasi (TI) yang sesuai dengan kebutuhan divisi-divisi di bank syariah untuk mendukung operasional.
  • Pengembangan sistem dan prosedur yang menjadi panduan kerja yang jelas.
  • Peningkatan interaksi antara semua pemangku kepentingan (stakeholder) dalam lingkungan bank syariah.
  • Inovasi produk perbankan syariah yang responsif terhadap kebutuhan nasabah.
  • Meningkatkan produktivitas karyawan seiring dengan pertumbuhan jumlah pelanggan.

Kesimpulan

Perspektif Balanced Scorecard (BSC) dengan fokus pada keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan serta pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat evaluasi dan pengendalian yang memperbaiki proses keseluruhan dalam memberikan pelayanan kepada semua pihak terkait dalam perbankan syariah. Semua pemangku kepentingan perlu mempertimbangkan keempat perspektif tersebut untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam manajemen organisasi perbankan syariah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun