Jam berlari menuju dua belas.
Ku letakkan kau diatas meja tanpa alas.
Dengan sebuah pulpen disamping sebagai guling.
Ku kecup engkau sebelum tidur.
Lantas berkata,
Selamat malam puisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!