Jam berlari menuju dua belas.
Ku letakkan kau diatas meja tanpa alas.
Dengan sebuah pulpen disamping sebagai guling.
Ku kecup engkau sebelum tidur.
Lantas berkata,
Selamat malam puisi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!