Saya berniat baik - baik bertanya. Tanpa niat untuk minta mengembalikan uang saya. Saya juga tidak memaki dan melecehkan admin. Seandainya , admin bilang kalo itu kebijakan untuk mensiasati harga salmon yang mahal pun, akan saya terima. Karena memang saya niatnya bertanya.Â
Pada akhirnya, saya mengirim sms kepada mas yang nganterin makanan td. Saya sampaikan permohonan maaf kepada mbak admin apabila ada ucapan saya menyakiti. Dan tolong sampaikan juga apabila saya juga mantan mahasiswa dan sudah pernah merasakan dunia kerja. Tak lupa saya mendoakan semoga usaha makanan ini menjadi sukses. Alhamdulillah mas tukang antar menjawab iya.
Selanjutnya saya intropeksi, mungkin saya ada salah dalam menyampaikan atau niat baik saya diasumsikan salah. Mungkin saya dikira tukang tipu atau apalah, saya tidak tahu...
Bagi saya sendiri. Membeli makanan bukan sekedar mencari enak dan murahnya. Tetapi menjalin sebuah hubungan dengan penjual juga diutamakan. Maka dari itu, saya cendernung membeli makanan ditempat yang sama, apabila sudah sreg dengan pelayanan dan keramahan penjualnya.
Untuk kali ini saya kecewa... Pertama, saya dibohongi (dengan entengnya admin menjawab sandwich memang pake telur, padahal tidak) dan kedua niat baik saya disalah artikan.
Semoga ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.
Catatan: mohon maaf saya tidak bisa menyertakan foto, atau screenshoot percakapan kami. Karena saya memutuskan untuk melupakan kejadian ini dan mendelete semua percakapan kami. Setelah ia memblokir saya, saya balik memblokir dan menghapus kontaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H