Mohon tunggu...
Prasetya Marisa
Prasetya Marisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Mencintai apa yang bisa dicintai. Hidup untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak memiliki apapun termasuk diri sendiri. Mengejar kesempurnaan walau tak pernah sempurna. Selalu ada cela. Noda.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Apakah Semua Komplain Harus Berujung Pengembalian Uang?

20 Mei 2017   20:43 Diperbarui: 21 Mei 2017   02:31 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada satu pengalaman menarik sore ini. Tadi, saya memesan makanan delivery makanan jepang . Saya sudah sering memesan makanan ditempat itu, karena enak , respon cepat, dan murah meriah. Kali ini saya memesan makanan Sandwich isi salmon ukuran monster. Hanya dengan 17 ribu, saya bisa makan daging ikan salmon. Ini adalah pemesanan kira - kira kelima kali untuk sandwich, biasanya saya pesan menu sushi. Saya minta diantar pukul 6-7 malam ( kira -- kira pengantaran ke 3 ). Tiba - tiba pukul 17.31, saya di sms , karena pengantar makanan sudah tiba. Saya langsung saja mengambil makanan tersebut dan membayar sesuai harga.

Karena lapar saya, langsung membuka sandwich. Saya punya kebiasaan makan, tanpa mengecek apa isi sesuai dengan pesanan . Sandwich biasa yang saya pesan berbentuk roti tawar tengah - tengahnya diisi dengan sayur,mayones, daging salmon, roti lagi ditengah dan diisi saus tomat ,salmon , keju, dan roti lagi. Rata - rata daging salmonnya menurut saya cukup. Tapi entah kali ini berbeda. Roti sandwich saya memang diisi daging salmon tapi ukurannya kecil dan taraaa... Ada telur dadar !!

Saya sekilas merasa heran. Saya lalu mulai makan roti tersebut sambil merenung kenapa ada telur dadar. Saya lihat kantong pemesanan, atas nama saya dan ada nomor hape saya disana. Berarti gak salah antar kan ?

Saya mencoba bertanya kepada adminnya. Kenapa sandwich saya ada telur dadar. Dan ia menjawab apabila sandwich memang ada telurnya. Mungkin adminnya lupa, kalau ini bukanlah pesanan pertama saya. Jadi saya jelaskan kalo saya sering beli sandwich tersebut , termasuk varian yang berbeda yaitu sandwich beef, tetap tidak ada menu telur disana. Tebak, apa respon adminya selanjutnya ?

Ia bertanya, saya mau gimana ?

Saya bilang saya nggak mau apa - apa. Saya hanya heran kenapa ada telor dadar dalam sandwich. Ia kemudian menawarkan pengembalian uang, saya bilang tidak usah. Pertama karena saya sudah makan rotinya dan saya memang gak ada niat untuk pengembalian. Dan setelah itu saya diceramah...

Saya dikasih gambar bagaimana protes yang baik. Dan rata - rata jika saya lihat yang dicontoh, semua protes itu berakhir dengan pemberian uang (maaf saya hanya membaca satu contoh saja). Kemudian saya diceramahi apabila harga salmon itu naik . Yang terakhir si admin bilang kalo ia mantan mahasiswa. Jadi saya yang dianggap mahasiswa ini tidak boleh protes. Kalo udah makan makanannya jangan protes. Dia juga bilang kalo dia dulu adalah mahasiswa , dan gak pernah protes.

Saya cukup menahan emosi. 

Saya jelaskan, saya tidak menuntut pengembalian dana, karena bagi saya cukup tahu alasan kenapa ada telornya. Saya berasumsi si admin, mengira saya pelanggan rese' yang mau meras penjual atau tukang gosip menyebar - nyebar aib atau tukang protes - protes kagak jelas (Karena ini protes kedua kali saya, protes pertama adalah soal sushi protes yang pertama adalah kesalahan saya yang tidak membaca menu dengan cermat, sejak saat itu saya benar2 cermat dalam melihat menu. Karena itu saya heran kenapa ada telur ). Saya mencoba bersabar dan menyatakan niat saya baik. Saya jelaskan saya ini pelanggan yang sering beli makanan tersebut. 

Jawaban selanjutnya, saya disuruh beli tempat lain dan saya diblokir.

Disini saya merasa sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun