Padahal, sistem ini sangat penting untuk menunjang keselamatan pengoperasionalan kereta api. Biaya riset dan pemasangan yang telah dikeluarkan pun tidaklah murah. Cita-cita memiliki sistem keselamatan kereta api otomatis di jalur utama kian tidak jelas.
Peninjauan ATP Jenis Indusi Yang Sedang Diuji di Lingkungan Test Track PT INKA. (Sumber : BPPT)
Sistem ini memang masih merupakan sistem klasik yang beraksi hanya sebagai "Release", "Override" dan "Acknowledge". Sistem ini masih berada jauh dibawah sistem keselamatan yang saat ini berada di kereta MRT Jakarta yang menggunakan kombinasi ATP dan ATO (Automatic Train Operation) pada sistem CBTC (Communication Based Train Control), Sistem ATP pada LRT Jakarta, Sistem ETCS (European Train Control System) Level 1 yang dipasang pada LRT Palembang dan Level 3 yang akan dipasang di LRT Jabodebek.Â
Namun, modernisasi jalur eksisting ini tidak boleh dianggap sebelah mata saja karena keselamatan adalah hal yang paling terpenting dalan perjalanan kereta api.
Track Balise di Jalur MRT Jakarta. (Sumber : Pribadi)
Hingga saat ini sistem ini masih dipakai di negara asalnya yaitu Jerman serta beberapa negara lainnya seperti Slovenia, Kroasia, Serbia, Montenegro, Romania, Saudi Arabia sebagai fall back mode di Mecca Metro ketika terjadi gangguan dan di Hungaria.
Sumber:
- Altpro
- BPPT
- CNN Indonesia. 2015. Kemenhub Siapkan Rp 1 Triliun untuk Alat Sensor Gerak Kereta
- Direktorat Jenderal Kereta Api
- PT Len Railway System
- Republika.2015.Kemenhub Pasang Sistem Keselamatan KA Otomatis
- Siemens
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Otomotif Selengkapnya