Mohon tunggu...
Rizki Fajar Novanto
Rizki Fajar Novanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Railway Enthusiast

Mahasiswa Hubungan Internasional Railway Enthusiast Think Global ! Act Local ! Tinggal saat ini di Depok,Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kereta Ukur Geometri Rel Canggih Berteknologi Laser Buatan Indonesia

30 Juni 2019   18:59 Diperbarui: 1 Juli 2019   09:09 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Overhead  Wire (Catenary) Imaging System (OWIS) yang dipasang di atap kereta ukur. (Sumber: Pribadi)

Alat yang digunakan pada kereta ini selain kamera adalah laser scanner. Laser scanner ini mendeteksi cekungan (groove) dan gundukan (bead) lalu menghitung karakteristik dimensinya pada kontroler yang berada di dalamnya. 

Penggunaan laser scanner memberikan banyak keuntungan apabila menggunakan cara manual. Yang pertama, apabila menggunakan laser scanner , maka pengukuran dapat dimungkinkan tanpa melakukan kontak antara alat ukurnya/sensor dengan rel yang akan diukur.

Yang kedua, dengan alat ukur laser dapat didapatkan data yang lebih presisi dibandingkan dengan metode manual yang hanya dapat ditentukan apa suatu rel memenuhi batas tertentu sesuai dengan standar keselamatan. Yang ketiga, kecepatan pengerjaan juga merupakan keuntungan yang dapat diperoleh dengan alat elektronik ini berupa hasil yang lebih cepat dibandingkan metode manual biasanya menggunakan pola.

Metode Semi-Manual yang dipakai oleh Kereta Ukur Plasser&Theurer EM120 milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Metode Semi-Manual yang dipakai oleh Kereta Ukur Plasser&Theurer EM120 milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Pengukuran dilakukan dengan menjalankan kereta pengukur hingga dapat mencapai kecepatan 100 km/jam, dengan nilai hasil pengukuran diambil tiap 20 cm. Hasil pengukuran yang dibaca oleh sensor tersebut dikirimkan ke komputer kontroller yang ikut bersama dalam satu rangkaian kereta dengan sensor untuk dicatat.

Di komputer kontroller sebelumnya telah disimpan nilai ideal profil yang digunakan sebagai pembanding untuk membuat klasifikasi (pengelompokan) atau penilaian atas nilai yang didapat. Terhadap perubahan jarak akibat pergerakan yang disebabkan oleh goyangan kereta pengukur terhadap objek yang diukur pada kereta dapat dilakukan perbaikan atau koreksi secara matematis (image post-processing) oleh komputer.

Untuk dapat keseluruhan profil dari kepala rel (rail head) dibutuhkan dua buah sensor laser LLT. Dengan demikian untuk sebuah kereta ukur dibutuhkan empat sistem sensor yang dapat dipadukan dalam waktu yang bersamaan (synchronized). Sehingga,kereta ini dipasang sistem sensor laser dari Ensco Rail dengan tipe Ensco Rail Scan Lite Track Geometry System. 

Ensco Rail Scan Lite Track Geometry System (RSL-TGMS) yang terinstall di tengah bogie TB607 Kereta Ukur .(Sumber: Pribadi)
Ensco Rail Scan Lite Track Geometry System (RSL-TGMS) yang terinstall di tengah bogie TB607 Kereta Ukur .(Sumber: Pribadi)

Prinsip yang digunakan dalam pengukuran oleh kereta ini adalah menggunakan prinsip segitiga (triangulation principle)  dalam mendapatkan profil dua dimensi untuk hampir segala macam permukaan yang menjadi target pengukuran. 

Prinsip Laser Triangulation Measurement Yang Dipakai Oleh Kereta Ukur. (Sumber : Ensco Rail)
Prinsip Laser Triangulation Measurement Yang Dipakai Oleh Kereta Ukur. (Sumber : Ensco Rail)

Selain itu, salah satu kereta ukur di Indonesia ada yang dilengkapi oleh Overhead  Wire (Catenary) Imaging System (OWIS) yang diproduksi oleh Ensco Rail. Alat ini sebagai sensor untuk mengukur posisi dan kepresisian kabel yang bertindak sebagai penyalur listrik bagi kereta listrik (KRL). Apabila terjadi ketidakpresisian akan sangat berbahaya bagi perjalanan KRL karena dapat menyebabkan pantograph tersangkut di kabel tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun