Mohon tunggu...
Rana Rizky Amalia
Rana Rizky Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Kedokteran Hewan

Saya merupakan mahasiswa Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Airlangga. Selain berkuliah saya juga aktif dalam organisasi dan kepanitiaan. Saya memiliki hobi menonton drama korea dan mendengarkan musik. Hiiii ! Jadilah bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Power Of Online Shop

6 Juni 2022   22:06 Diperbarui: 6 Juni 2022   22:11 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : https://koinworks.com/blog/platform-ecommerce/

Pandemi COVID-19 ini telah membawa perubahan terhadap dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan . Indonesia sendiri juga sangat terdampak pandemi ini. Mulai dari bidang pendidikan, sosial, dan politik telah mengalami perubahan. 

Khususnya pada bidang perekonomian yang berpengaruh besar karena pandemi ini .Upaya untuk menghambat penyebaran virus COVID-19 telah menghambat kegiatan perekonomian dan dampaknya terhadap tingkat kesejahteraan sosial semakin dirasakan masyarakat. Setelah menunjukkan pencapaian penurunan kemiskinan beberapa tahun belakangan ini, tingkat kemiskinan di Indonesia kembali meningkat setelah pandemi COVID-19.

Penurunan perekonomian Indonesia tidak hanya terjadi saat pandemi, namun sudah terjadi sejak 3 tahun terakhir. Menurut menteri keuangan Sri Mulyani, sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan rencana perbaikan ekonomi Indonesia pada 2020. 

Hal ini dilakukan agar target pertumbuhan ekonomi  5,3% dalam APBN 2020 bisa tercapai. Namun , rencana perbaikan perekonomian berubah haluan setelah adanya pandemi virus COVID-19. Keputusan pemerintah yang menerapkan PSBB di beberapa daerah berdampak luas dalam proses produksi, distribusi dan kegiatan operasional lainnya yang pada akhirnya mengganggu kinerja  perekonomian. 

Triwulan II Tahun 2020 merupakan puncak dari semua kelesuan ekonomi karena hampir seluruh sektor usaha ditutup untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Penghasilan masyarakat yang menurun karena pandemi menyebabkan sebagian besar sektor usaha mengurangi aktivitasnya atau tutup total. Angka pengangguran pun meningkat.

Dengan melihat banyaknya potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia, pemerintah memanfaatkan hal tersebut untuk memulihkan kembali perekonomian Indonesia. Kebijakan yang ditempuh pemerintah membawa dampak signifikan terhadap pertumbuhan dan pemulihan ekonomi pada 2021 . 

langkah-langkah yang diambil pemerintah misalnya , membuka ruang fleksibilitas untuk sektor pangan dan mengembangkan ekonomi digital. Industri ekonomi digital di Indonesia bisa dibilang sangat menggeliat . Hal ini ditandai dengan tumbuh pesatnya berbagai perusahaan rintisan (start-up) yang berbasis aplikasi . 

Ekonomi digital memang memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian di Indonesia. Pemakaian system digital terbukti lebih baik, hemat dan lebih murah .

Pada tahun 2022 masih banyak negara berkembang yang bergelut melawan covid-19, meskipun vaksin juga sangat membantu untuk menurunkan angka penyebaran virus covid-19 termasuk Indonesia yang sudah melaksanakan vaksin semenjak tahun lalu. Sangat penting bagi Indonesia untuk tetap mempertahankan perekonomiannya yang sudah hampir 2 tahun tidak berjalan semestinya. 

Indonesia harus mempersiapkan usaha mikro,kecil dan menengah atau UMKM agar dapat bertahan dan berkembang dalam kondisi pandemi covid-19 yang mungkin akan tetap selalu ada. Salah satu upaya pemerintah untuk membantu wirausahawan Indonesia agar tetap berkembang adalah dengan melalu e-commerce.

Hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat tidak terlepas dari perkembang teknologi. Saat ini internet menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan. Dengan adanya internet memudahkan komunikasi antar individu serta akses untuk mendapatkan informasi yang semakin luas dan cepat. 

Berbagai bidang telah merasakan dampak dari pengaruh internet terlebih di era 4.0 ini. Segala sektor kini dituntut untuk memberikan pelayanan dan jasa secara cepat demi kepuasan konsumen. Ekonomi dan sektor bisnis merupakan salah satu yang terdampak pengaruh internet, salah satunya adalah e-commerce.

E-commerce adalah pemasaran, penjualan, dan pembelian suatu produk baik itu jasa maupun barang yang memanfaatkan teknologi seperti internet dan jaringan komputer. 

Menurut Loudon (1998), e-commerce adalah suatu transaksi yang dilakukan pembeli dan penjual dalam membeli dan menjual berbagai produk secara elektronik dari perusahaan ke perusahaan lain dengan menggunakan komputer sebagai perantara transaksi bisnis yang dilakukan. E-commerce semdiri merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang saat ini perkembanagannya sangat pesat.

Dalam pemulihan perekonomian Indonesia di era pandemi ini, e-commerce berperan aktif dalam membantu UKM untuk terus bertahan dan berkembang. Dengan banyaknya himbauan untuk belajar dan bekerja dari rumah, e-commerce merupakan pilihan bagi penjual untuk tetap berdagang. 

Keuntungan lainnya adalah cakupan bisnis dan penjualan yang tidak terbatas yang dapat mencakup seluruh dunia. Hal ini membuat e-commerce cukup potensial. Peningkatan penggunaan e-commerce mengalami peningkatan semenjak pandemi ini.

Pedagang digital jauh lebih mampu mempertahankan bisnis mereka untuk tidak bangkrut dan tetap berkembang di era pandemi ini, bisnis mereka juga lebih cepat memulihkan bisnisnya. Beberapa faktor yang menyebabkan pedagang digital jauh lebih tangguh antara lain adalah kemampuan menjalankan operasi hanya dengan beberapa pekerja, 

tidak hanya itu mereka juga dapat menjangkau pelanggan hampir diseluruh Indonesia bahkan luar negeri. E-commerce memberikan kesempatan bagi pada pedangan digital untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan keinginan konsumen selama pandemi. Karena adanya pergeseran pola belanja, 

minat berbelanja secara daring saat ini sedang ramai didorong oleh adanya promo dari e-commerce tersebut, seperti contohnya promo angka kembar seperti 2.2 pada Februaru 2022, 3.3 pada 3 Maret 2022, dan seterusnya. Faktor lainnya ialah tingkat keaman dan rasa kepercayaan karena pembeli bisa dengan bebas memberikan ulasan. Selain itu, sistem transaksi juga mudah dilakukan dimana saja dan dapat melalui pembayaran apa saja yang mempermudah masyarakat untuk membeli barang secara praktis.

E-commerce di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, dilihat dari peningkatan yang terjadi yaitu 5-10 kali selama pandemi covid-19, transaksi harian yang dilakukan secara online meningkat dari 3,1 juta menjadi 4,8 juta selama pandemi, terdapat penambahan pelanggan baru dalam penggunaan e-commerce sebanyak 51% dengan 

penjualan pakaian dan makanan yang mengalami peningkatan 4 kali lipat dibandingkan sebelum pandemi bahkan salah satu e-commerce yaitu Shopee mencatat permintaan makanan segar tumbuh 11 kali lipat. 

Pertumbuhan tahunan penjualan e-commerce mencapai 15,4 %. Bahkan penjualan nilai transaksi e-commerce naik 54% dari USD 21 miliar pada 2019 menjadi USD 32 miliar atau setara dengan 266,3 triliun dan terus naik menjadi USD 83 miliar pada 2025.

Pemerintah dapat membantu para pengguna e-commerce dengan membangun infrastruktur internet dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap internet serta telekomunikasi. Hal ini bertujuan agar tidak hanya masyarakat di perkotaan saja yang bisa mengakses internet, tetapi seluruh warga Indonesia. 

Tak hanya mendorong konsumsi di e-commerce, pembangunan infrastruktur ini akan semakin mendorong kemajuan bangsa. Selain itu, pembangunan konektivitas untuk mempermudahkan dalam distribusi barang dan mobilitas juga penting, karena hingga saat ini masih banyak daerah yang masih buruk tingkat konektivitasnya, sehingga perlu membuat aksesibilitas makin luas.

Harapannya semoga Indonesia dapat mempertahankan perekonomiannya agar stabil . Pemerintah juga lebih mengoptimalkan pengembangan ekonomi digital di Indonesia . Masyarakat Indonesia harus mau melakukan perubahan atau modernisasi karena pada kenyataanya kita harus hidup berdampingan dengan pandemi ini . Masyarakat dituntut untuk lebih kreatif walaupun dengan cara digital .

Referensi:

Ramadan, N. S., Purwanti, N. A., & Maysaroh, S. (2022). USAHA PENGEMBANGAN UMKM MELALUI E-COMMERCE. Juremi: Jurnal Riset Ekonomi, 1(4), 382-387.

Laming, S. (2020). Tren E-Commerce Pada Era Pandemi COVID-19. Humano: Jurnal Penelitian, 11(2), 55-63.

Bhatti, A., Akram, H., Basit, H. M., Khan, A. U., Raza, S. M., dan Naqvi, M. B. 2020. E-commerce trends during COVID-19 Pandemic. International Journal of Future Generation Communication and Networking, 13(2), 1449-1452.

Husain, H., Wahyudi, M., Safi'i, M., dan Zarlis, M. 2020. E-Bisnis Solusi Inovatif Penggerak Ekonomi Masyarakat Pandemi Covid 19. In Prosiding Seminar Nasional Riset Information Science (SENARIS), 2, 100-104.

Khoerunisa, S. (2022). Urgensi Transformasi Media Bisnis Di Era Pandemi COVID-19. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 5(1), 94-102.

Anisa, K., & Nawawi, Z. M. (2022). Mempertahankan dan Mengembangkan Bisnis Ditengah Maraknya Pandemi Covid-19. Action Research Literate, 6(1), 20-24.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun