Beberapa orang mungkin pindah ke Jakarta untuk mencari peluang bisnis baru yang muncul sebagai akibat dari pergeseran pusat ekonomi kota. Â Dengan masuknya pekerja dari bidang baru seperti teknologi, kreatif, dan pariwisata, keragaman etnis dan budaya di Jakarta mungkin meningkat. Ini dapat menghasilkan identitas budaya baru yang berfokus pada ekonomi, kreativitas, dan pariwisata. Kota ini dapat menjadi pusat budaya yang lebih beragam dengan aktivitas, seni, musik, dan musik yang menarik.
Jakarta akan menjadi daerah otonomi khusus setelah beralih dari statusnya sebagai Daerah Khusus Ibukota (DKI). Ini akan memberinya lebih banyak otonomi dalam mengelola urusan daerahnya sendiri, termasuk kebijakan ekonomi, sosial, dan budaya yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Sebagai daerah otonomi khusus, Jakarta akan memiliki otoritas untuk membuat peraturan yang berbeda dari yang dimiliki provinsi lain di Indonesia. Pengelolaan keuangan daerah, perencanaan pembangunan, dan pengelolaan sumber daya lokal yang lebih mandiri adalah bagian dari ini.
Jakarta tetap akan memainkan peran penting dalam pengambilan kebijakan nasional, terutama karena statusnya sebagai pusat ekonomi dan bisnis utama. Kebijakan ekonomi dan bisnis akan dipengaruhi oleh banyak kantor pusat perusahaan internasional dan nasional yang akan tetap berada di Jakarta. Â Perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur akan membawa berbagai dampak bagi Jakarta, baik positif maupun negatif. Pemerintah perlu menyiapkan strategi yang matang untuk mengantisipasi dan meminimalkan dampak negatif, serta memaksimalkan potensi dampak positif bagi Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H