Pemberian uang menjelang pemungutan suara akan mempengaruhi masyarakat agar mengubah pilihannya sesuai dengan pemberi uang.
Kerugian dan Dampak Praktek 'Serangan Fajar'
Dikutip dari laman KPK, 'Serangan Fajar' akan sangat berdampak negatif terhadap proses demokrasi, di antaranya sebagai berikut.
- Serangan fajar akan merugikan rakyat selama lima tahun atau sepanjang masa jabatan pemberi serangan fajar (pemberi uang). Tentu, orang yang terpilih dengan cara serangan fajar hanya akan memberi janj-janji manis tanpa mengimplementasikannya dengan benar, dan mereka hanya akan memikirkan kepentingan diri dan kelompoknya saja.
- Serangan fajar akan mendorong orang yang terpilih untuk melakukan korupsi. Karena dengan pemberian uang (serangan fajar) terhadap pemilih akan mengurangi modal mereka. Dan tentunya selama menjabat, orang ini akan melakukan segala cara untuk mengembalikan modalnya bahkan bertindak korupsi.
Di sisi lain, masyarakat kini juga jauh lebih cerdas sehingga perlu disadari oleh para kandidat dan partai politik. Karena serangan fajar belum tentu menjadi penentu kemenangan dalam pemilu. Masyarakat kini jauh lebih pragmatis, (ambil uangnya, tapi belum tentu memilih kandidat yang memberikan uang.)
Oleh sebab itu, baik kandidat dan partai politik maupun masyarakat, sebaiknya menghindari saja praktek serangan fajar. Karena bagaimana pun, serangan fajar akan berdampak buruk, dan memicu korupsi di kemudian hari. Bahkan jika terpilih pun, kandidat yang menang dengan praktik curang seperti serangan fajar, tentu tidak akan amanah dalam mengemban tugasnya sebagai pemimimpin atau wakil rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H