Tapi kung Fu Xio Mei tak sebanding dengan kapten. Terlebih dengan mata nyayang buta. Xio Mei pun kewalahan melawan kapten. Dia kalah. Ditangkap dan dipenjara. Bahkan nyaris disiksa.
Kapten Leo dan Jin sempat berdebat. "Bagaimana jika kita serahkan ke provinsi dan kita mendapatkan hadiah?"
"Tidak. Kita harus membiarkannya lari. Agar kita mendapat hadiah lebih besar," kata kapten Leo.
House of Flying Daggers yang disutradari Zhang Yimou ini, tak hanya menampilkan aksi kung fu yang menakjubkan, tapi juga visual yang ciamik.
Seperti film Zhang Yimou yang lain misalnya Hero (2002), Shadow (2018), usai menonton House of Flying Daggers, pemirsa bakal diajak untuk merenungkan filosofi yang terkandung di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H