Mohon tunggu...
Randy Mahendra
Randy Mahendra Mohon Tunggu... Penulis - Warga Biasa

Warga Biasa

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "House of Flying Daggers", Film Mandarin Tentang Pemberontakan hingga Intrik Mata-mata

24 Januari 2024   20:28 Diperbarui: 24 Januari 2024   21:02 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film House of Flying Daggers. (Sumber: IMDb)

Sejak awal, film ini penuh intrik. Seorang kapten polisi dan anak buahnya di distrik ditugaskan untuk menjadi mata-mata mencari anggota kelompok pemberontak Flying Daggers.

Adapun House of Flying Daggers merupakan film Hongkong yang pertama kali dirilis pada 2004, mengambil latar belakang China pada tahun 859 SM, di jaman Dinasti Tang.

Kapten polisi itu bernama Leo (Andy Lau) didampingi anak  buahnya bernama  Jin (Takeshi Tang), mereka curiga  bordil Poeny jadi tempat persembunyian kelompok pemberontak Flying Daggers.

Di rumah bordil itu, ada penari cantik yang buta bernama Xio Mei (Zhang Ziyi). Sang kapten Leo pura-pura mabuk, dan bikin ulah. Meminta Xio Mei wanita penghibur yang baru direkrut di rumah bordil itu, untuk menghiburnya dengan menari.

Xio Mei pun menari. Sambil menyanyikan sebuah lagu yang indah. "Sekali datang kota takluk. Dua kali negara jatuh. Tak ada yang melebihi keindahannya," begitulah syair lagu itu.

 Begitu xiomi selesai menari, kapten mata-mata bikin ulah. Mau memperkosa Xio mei. Xio Mei pun tak memperlihatkan keahlian kung Fu nya.

Saat ribut-ribut itu, Jin datang, pura-pura tidak kenal dengan kapten Leo. Kapten menyuruh anak buahnya untuk menangkap mereka berdua.

Tapi, mami bordil menahan agar Xio Mei dilepaskan. Mengatakan kepada kapten bahwa Xio mei punya keahlian. Kapten pun menguji. Mengajaknya bermain permainan gema.

Xio mei menunjukkan kebolehannya lagi. Dia meladeni keinginan kapten. Memainkan permainan gema. Padahal Xio Mei seorang perempuan buta.

Usai permainan gema, Xio mei berusaha membunuh kapten. Tampak bersungguh-sungguh ingin membunuh kapten. "Aku akan membunuh anjing-anjing pemerintah sepertimu," katanya pada kapten.

Tapi kung Fu Xio Mei tak sebanding dengan kapten. Terlebih dengan mata nyayang buta. Xio Mei pun kewalahan melawan kapten. Dia kalah. Ditangkap dan dipenjara. Bahkan nyaris disiksa.

Kapten Leo dan Jin sempat berdebat. "Bagaimana jika kita serahkan ke provinsi dan kita mendapatkan hadiah?"

"Tidak. Kita harus membiarkannya lari. Agar kita mendapat hadiah lebih besar," kata kapten Leo.

House of Flying Daggers yang disutradari Zhang Yimou ini, tak hanya menampilkan aksi kung fu yang menakjubkan, tapi juga visual yang ciamik.

Seperti film Zhang Yimou yang lain misalnya Hero (2002), Shadow (2018), usai menonton House of Flying Daggers, pemirsa bakal diajak untuk merenungkan filosofi yang terkandung di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun