Masa revolusi
Cerita-cerita yang lain bertemakan sosial-politik dan revolusi. Misalnya dalam Dia Yang Menyerah dan Kemudian Lahirlah Dia. Dalam cerita ini jelas latar peristiwanya saat revolusi 45. Tokoh-tokoh dalam ceritanya juga terlibat dalam revolusi 45. Seperti yang dikatakan H.B Jasin dalam pengantarnya "dalam cerita Kemudian Lahirlah Dia dengan jelas terbayang perjuangan kaum nasionalis Indonesia di lapangan sosial dan pengajaran menghadapi pemerintah. Terutama gugatan sosial yang lahir dari perasaan keadilan dan kemanusian adalah kekuatan Pram yang istimewa. Gugatan terhadap kemiskinan, kebodohan, pergundikan dan pelacuran karena kemiskinan."
Setelah membaca CDB yang agak njlimet karena ditulis pada 1950an dengan gaya yang masih klasik, saya pikir kebanyakan cerita-cerita dalam CDB adalah motif keberpihakan Pram terhadap orang-orang kecil. Joesoef Isak menulis dalam epilog buku ini demikian, "Memang benar Pramoedya terikat dan sadar mengikatkan diri untuk selama-lamanya kepada pandangan hidup yang diyakini dengan kukuh: selalu memihak kepada si kecil, kepada rakyat, kepada mereka yang selalu menjadi korban, siapa pun dan dari golongan mana pun. Kepada merea yang menderita akibat penindasan, kekerasan dan kekuasaan sewenang-wenang." Â Karena motif keberpihakan kepada yang kalah ini, akhirnya membikin cerita-cerita dalam CDB, bagi saya, terlalu muram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H