Mereka bilang pensil warnanya patah
Itu yang terjadi
Itu juga yang mungkin menjadi alasan
mengapa gambar yang dipajang
di sudut exhibition hall ini kelihatan ada yang kurang lengkap,
seperti gambar yang belum tuntas dikerjakan
Tetapi gambarnya sangat bagus sekali
Meski terlihat janggal tapi memiliki nilai estetika yang tinggi
Bakat menggambarnya memang luar biasa
Semua orang tahu
dan kagum pada karya-karyanya selama ini
Bunga-bunga tulip yang mix color
warna merah muda dan putih
Campuran warna yang sangatlah indah
dan terlihat begitu hidup
Siapapun yang melihatnya akan sangat terkesan
Memancarkan aura yang damai dan tenang
Kekurangannya hanyalah bahwa salah satu tangkai bunga tersebut
tidak memiliki bunga maupun pucuk bunga
Hanya setengah tangkainya yang tergambar jelas
Itulah mengapa terlihat aneh dan membuat orang bertanya-tanya
Belum selesai digambarkah?
Apakah ia kehabisan pensil warna?
Masih dalam proses tahap akhir mungkin?
Tidak biasanya ia membuat gambar yang tidak sempurna seperti ini
Jawaban yang terlontar pada akhirnya adalah …….
PENSIL WARNANYA PATAH
Itu jawaban yang ia sampaikan kepada temanku
Namun ia tetap memberanikan diri untuk memajang lukisannya
untuk kegiatan pameran hari ini
Meskipun diletakkan di sudut ruangan
namun semua orang yang selalu terinspirasi oleh
gambar-gambarnya akan dengan antusias
datang melihat dan menyempatkan diri untuk memandangnya
Dan pada akhirnya terheran-heran dengan karya yang tidak sempurna tersebut
Penasaran ingin tahu lebih jauh
Aku mencari-cari wajahnya di antara sekian banyak orang
yang ada di ruangan hall ini
Mungkin saja ia sedang mengamati dari kejauhan
Namun sampai acara selesai tidak kutemui ia dimanapun
Sepertinya ia tidak datang
Apakah ia kecewa dengan gambarnya?
Bisa jadi ia kecewa karena gambarnya tidak selesai dengan sempurna
disebabkan pensil warnanya yang patah
Setelah pameran itu aku tidak mendengar kabar tentangnya lagi
Kesibukan juga membuatku telah melupakannya dan gambarnya,
meski masih terbersit rasa ingin tahu
Jalanan di perkotaan malam ini cukup ramai
Orang-orang bilang ada festival di pusat kota
Aku pun berjalan-jalan dengan santai
sambil menikmati udara malam yang dingin dan hangat
Tiba-tiba di kejauhan terlihat seseorang yang kukenal
Ia yang selama ini kucari sedang berdiri menatap cahaya lampu taman kota
Aku bergegas menghampirinya karena masih penasaran dengan gambarnya
Pertanyaan itu selalu berkecamuk dan membutuhkan jawaban
Saat berada didekatnya aku berteriak dengan riang seperti sudah belasan tahun
tidak bertemu padahal baru beberapa bulan saja
Ia pun menoleh dan menatapku
Terlihat ekspresi kaget dimatanya
Namun dengan tersenyum ia pun menyapaku
Kami berbasa-basi dan aku pun segera melontarkan pertanyaan
yang selama ini ingin sekali kutanyakan kepadanya
Ia tertawa kecil
Seolah menertawakan rasa penasaranku
Aku pun tertawa karena menanti jawabannya
yang akan menjawab keingintahuanku
Ia bilang pensil warnanya patah
sama seperti yang disampaikan oleh temanku
Ia pun terdiam
Kemudian dengan wajah yang ceria ia pun berkata
bahwa sebenarnya pensil warnanya tidaklah patah
Lho? Aku jadi penasaran lagi. Dia bercanda yah?
Jadi apa penyebabnya?
Ia membalikkan badannya dan berjalan perlahan meninggalkanku
Aku tidak ingin memaksanya untuk menjawab lagi
Padahal pikiran ini sudah sangat penasaran
Tiba-tiba ia membalikkan badannya lagi dan berteriak kecil kepadaku
“Apa ada lagi yang ingin Kau tanyakan?”
Aku pun menjawab
“Jadi apa alasannya Kau membuat gambar tangkai seperti itu?”
Ia tersenyum
“Saat menggambar Aku pun menyadari kalau bunganya sangat indah, maka sengaja kupetik dan kusimpan bersamaku agar
kemanapun Aku pergi bunga itu akan selalu ada dan menyemangatiku. Demikian juga yang kuharapkan darimu dan orang-orang yang melihat gambarku.
Memetik dan menyimpan keindahannya di dalam hati.”
Dan ia pun kembali berbalik dan melangkah semakin jauh ke depan
Menghilang di antara kerumunan orang banyak
Meninggalkanku sendirian yang tertegun
Memahami arti dan makna yang sesungguhnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H