BUAH PENA DARIKU Â | #originalrhymebyme
by. Rifda Kamila
 #1 | Kebahagian yang Hakiki
Mencintai diri sendiri adalah bentuk syukur kita terhadap Sang Maha Pencipta.
Tidak dibenarkan menjadikan standar kebahagian orang lain sebagai tolak ukur kebahagiaan kita.
Berhentilah membandingkan diri kita dengan orang lain.
Terimalah diri kita seutuhnya.
Bersyukurlah dengan mencintai diri sendiri.
Itulah kebahagian yang hakiki. :)
Â
Â
#2 | Semua adalah Amanah
Waktu terus berjalan,
sedangkan, waktu untuk menghadap Ilahi sudah ditetapkan.
Semua yang diamanahkan akan dipertanggung jawabkan.
Berbahagialah ia yang senantiasa diingatkan,Â
diingatkan dengan kebaikan.
Semoga pandemi ini segera dihilangkan.
Keadaan dipulihkan.
Semoga kita selalu diberikan kesehatan.
Semoga Allah selalu memberikan kita hidayah dan ampunan. :)
Â
Â
#3 | Menjadi yang Terbaik
Ada salah satu motto yang menginspirasi bagiku,
"Strive to be the best".
Berusahalah untuk menjadi yang terbaik.
Karena sejatinya..
Kita berjuang untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, bukan orang lain.
Karena perubahan menjadi baik adalah baik :)Â
#4 | Dunia Tempatnya Berlelah-lelahÂ
Bekerja itu lelah tidak?
Lelah.
Sekolah itu lelah tidak?
Lelah.
Hidup itu lelah tidak?
Lelah.
Dunia itu memang tempatnya berlelah-lelah guys.
Nanti di Syurga kita berleha-leha ya.Â
InsyaaAllah, Aamiin..Â
#5 | Allah Tempat Bersandar
Ketika kita menggantungkan harapan selain kepada Allah.
Orang-orang akan mengecewakan kita,
Pekerjaan kita akan mengecewakan kita,
Sekolah kita mungkin akan mengecewakan kita,
Sahabat kita mungkin juga akan mengecewakan kita.
Tetapi, Allah tidak akan pernah mengecewakan kita. :)
Â
Â
#6 | Syukur atau Kufur
Hari-hari yang saat ini kita jalani.
Adalah impian orang-orang yang telah mati.
Posisi yang saat ini kita pegang,Â
Adalah impian banyak orang.
Pilihannya ada dua;
Syukur atau Kufur.
#7 | Manusia Biasa
Tidak semua orang menyukai kita,
Dan tidak semua orang juga membenci kita.
Karena setiap orang memang berbeda,
Dan kitapun hanya manusia biasa.
Maka pilihannya,
Tergantung bagaimana kita meresponnya. :)
Â
Â
#8 | Masa DepanÂ
Dear masa depan,
Bertemu denganmu bukanlah sebuah angan-angan.
Semua orang menujumu dengan tangan,
Tangan yang tidak pernah berhenti untuk menciptakan,
Menciptakan karya untuk dipersembahkan.
Tak terhitung peluh keringat yang sudah diteteskan.
Dan rasa lelah, letih yang tak tertahankan,
Bahkan rela kami lakukan.
untuk bertemu denganmu, wahai masa depan. :)
Â
Â
#9 | Bebaskan Pikiranmu
Catatlah apa yang kamu pikirkan.
Buatlah rangkaian kata-katamu menjadi sebuah tulisan.
Karena pikiran tidak mesti harus dibebankan.
Bebaskan pikiranmu dengan tulisan.:)
#10 | Takdir Kita adalah Kebiasaan Kita
Kita adalah apa yang menjadi kebiasaan kita.
Bukankah kita ingin hal baik datang kepada kita?
Marilah, bersama kita koreksi kebiasaan kita.
Karena kebiasan kita akan menjadi takdir kita.
Maka dari itu,
Adakah hari yang terlewati tanpa makna (?)
#11 | Masa Kini
Dear kamu,
perkenalkan.
Aku adalah masa kini.
Aku adalah pasti.
Aku akan menghargai bagi kamu yang ingin menanti,
Menanti hal-hal baik datang tanpa henti.
Tetapi, aku berpesan agar tidak menanti tanpa arti.
Akupun sama, menantikanmu tanpa antipati.
Karena aku pasti,
Pastikan dirimu siap untuk aku nanti. :)
#12 | Hebatnya Do'a
Hebatnya kekuatan Do'a.
Do'a adalah senjata bagi ia yang percaya,
Percaya bahwa tidak ada daya dan upaya selain Dia.
Dia adalah Tuhan yang Maha segalanya.
Maha Kuasa, Maha Besar dan Maha Esa.
Maha Kuasa, Dia yang memperkenankan do'a kita.
Jika ada yang mampu mengubah takdir, maka itu ialah sebuah Do'a.
Â
Â
#13 | Ruang Kesendirian
Kecukupan diri adalah sumber kebahagiaan
Cukup ketika kita bisa menikmati kesendirian
Bahkan ketika kesendirian mampu menahan kesepian
Ruang kesendirian sangat ampuh meredam apa yang terlewatkan
Menghitung berapa banyak nikmat Tuhan yang kita dustakan
Mengamati betapa panjangnya perjalanan kehidupanÂ
Berharap semoga jalan berliku mudah untuk dilewatkan
Manfaatkanlah ruang kesendirianmu untuk berbincang dengan Tuhan :)
#14 | Kenangan
Jika penghias malam adalah bintang
Jika penyempurna jarum adalah benang Â
Jika pertanda bahagia adalah girangÂ
Jika pemisah kehidupan semu dan kekal adalah liang
Jika pengatur pertunjukan wayang adalah dalang
Maka, jadilah kamu apa yang orang lain kenang
Â
Â
#15 | Waktu dan Jarak
Duhai mentari yang mulai bertanjak,
Duhai lembayung yang mulai beranjak,
Kalian adalah tanda bahwa waktu harus menggeretak,
Tersadar untuk bangkit ketika waktu mulai congkak,
Tak sempat untuk bertindak,
Tak sempat untuk berteriak,
Oh Tuhan, secepat itukah waktu dan jarak?
Â
#16 |Sebuah Perasaan  Â
Aku menerimamu tanpa meski
Hanya ada rasa ingin memiliki
Bagaikan perjalanan pendaki
Perjalanan yang sulit untuk dilintasi
Nyatakah kamu wahai perasaan atau aku hanya berhalusinasi
Entahlah, mengenalmu saja aku merasa hoki
 #17 | yaa Rabbana
Wahai Sang Pemilik hati
Tautkanlah hati kami kepada apa yang Engkau Ridhoi
Bukakanlah untuk kami tabir-tabir yang Engkau Rahmati
Berikanlah kami petunjuk dan ilham yang patutnya kami syukuri
Wahai Sang Pemilik hatiÂ
Berikanlah ampunan pada jiwa-jiwa yang hidup dan yang matiÂ
Berikanlah kami yang hidup, kesehatan jasmani dan rohani
Agar kami dapat menjalani hidup yang bermakna dan berartiÂ
Â
Â
#18 | Do'a yang Sama
Tidaklah rugi mendo'akan kebaikan untuk orang lain.
Do'a yang kita panjatkan untuk orang lain akan sampai.
Dan hebatnya malaikat akan mengaminkan dan mendo'akan kebaikan untuk kita juga.
Semoga Allah selalu memberikan kebaikan untuk orang-orang yang selalu menyelipkan kita pada do'anya.
Â
Â
#19 | Tenang
Bagai air yang mengalir
Bagai udara yang bersilir-silir
Hilanglah jiwa-jiwa yang kikirÂ
Rasa syukur yang tidak pernah mangkir Â
Kepada jiwa yang senantiasa berdzikir
Tenanglah terhadap semua takdir
karena Tuhan Al-Kabir (Maha Besar) dan Al-Kadir (Maha Kuasa)
Â
Â
#20 | Rindu
Pada ruang yang tak sempat bersuaÂ
Ku nantikan temu untuk berjumpa
Namun rindu yang selalu menerpa
Tak kuasa untuk tidak bersapa
Pada kenangan yang tak dilupaÂ
Ku nantikan temu untuk bersua
Karena aku mencintaimu dengan tanpa
Â
#21| Manusia Pilihan
Perjalanan panjang yang kau lewati.
Proses dakwah yang begitu sabar kau jalani.
Mengajak umat agar beriman kepada Sang Ilahi.
Sungguh amanat yang luar biasa yang kau sanggupi.
Maafkan kami yang sering melanggar hukum Ilahi.
Semoga Shalawat dan rindu selalu menyertai.
Wahai Nabi,
Kau adalah manusia pilihan Sang Ilahi.
Berharap engkau mengenali kami di padang masyhar nanti.
Aaamiin yaa Rabbal 'Aalamin.
#22 | Bersyukur
Pada embun pagi yang menyejukkanÂ
Pada cahaya yang membiaskanÂ
Pada sari-sari yang menyerbukkanÂ
Pada fatamorgana yang menyilaukan
Masih adakah harapan bagi para pengais pakanÂ
Dari hari ke hari harapannya hanya sesendok makan
Untuk menyambung hidup yang begitu menyesakkanÂ
Pada akhirnya rasa syukur inilah yang menyelamatkan
Â
Â
#23 | Bijak dan Bajik
Untuk setiap luka yang mencabikÂ
Suara hati yang berisikÂ
Tak ada lagi ruang untuk menelisik
Luka jiwa menyesakkan dibanding luka fisik
Bagaikan tombak yang membidik
Terima kasih, karenamu aku lebih bijak dan bajik
Â
Â
#24 | Definisi
Karena acuhku menjadi kacau
Karena jarak yang membuatku galau
Karena abaiku yang tak menghalau
Karena sekali saja kau bergurauÂ
Sekali lagi, acuhku menjadi kacau
Dinamakan apakah engkau
Tak berwujud namun mengacau
Â
Â
#25 | Pelita Hati
Kau bagaikan udara segar di pagi hariÂ
Kau bagaikan matahari yang memberikan harapanÂ
Kau bagaikan jantung didalam sanubari
Kau bagaikan air yang memberikan kehidupanÂ
Kau bagaikan bintang bersinar di malam hari
Kau mentari, Aku rembulanÂ
Kau mencari
Aku menemukan
Â
Â
#26 | Kehidupan Fana
Karena kehidupan hanya ingin kita bertahanÂ
Menghadapi ujian yang menghadang
Bertahan untuk menghadapi cobaan
Karena hidup untuk semua orang
Bukan hanya yang memiliki jabatan
Atau hanya untuk orang-orang yang terpandang
Bagi kita yang terpenuhi sandang, pangan, papan
Bisa terlelap dan di luar sana ada yang hidup menggelandang
Bersyukurlah kita yang diberikan Tuhan kecukupan
#27 | Terpaut
Bagai bahtera di tengah lautÂ
Nahkodalah kepala bahtera tersebut
Selama nadi masih berdenyut
Kepada Tuhanlah seharusnya hati terpaut
Â
Â
#28 | Abadi
Ibarat merpati yang terbang bekat
Ibarat simpul yang terikat kuat
Temukan insan yang bersamanya surga terasa dekat
Jikalau dapat genggamlah ia erat-erat
Karena hidup abadi itu dari dunia sampai akhiratÂ
Â
Â
#29 | Kita
Aku lukis dirimu pada pertengahan senja
Lukisan itu hanya tentang kita berdua
Waktu berjalan dan semakin terasa bersahaja
Menyadari bahwa lukisan kitapun menua
Karena hidup bukan tentang aku atau kamu saja
Tetapi hidup tentang kita semua
#30 | Novel
Tidak ada gading yang tak retak
Tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatyaÂ
Â
Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup sebanyak dirasa
Orang yang sudah berpengalaman banyak dalam kehidupan
Sepahit apapun kisahmu
Selalu ada bab baru yang menantimu
Â
#A Â
Tegak berdiri menapaki jejakÂ
Hirau mulut orang yang tak bisa dielak
Pada aku yang selalu berpihak
Tak aku izinkan kalah dengan telak
Meski ingin berteriak
Bisakah kalian tebakÂ
Kepada siapa aku berpihak?
#B
Beribu-ribu definisi cintaÂ
Beribu-ribu bait cinta
Bak pena dan tintaÂ
Benarkah air mata?
Bukankah cinta adalah penghormatan
Bukankah cinta adalah pengorbanan
Bukankah cinta adalah petualangan
Bukankah cinta adalah pertarungan
#C
Teduh indah dirasa hatiÂ
Sayup mata memandangÂ
Berpenyejuk hati dan jiwaÂ
Duhai pujaan hatiÂ
Jadikanlah aku terpandangÂ
Meski seluruh jiwa kau bawa
Kerinduan selalu dihati
Wahai kekasih yang bersandang
Rasulullah engkaulah manusia istimewa
#D
Dunia memang indahÂ
Indahnya hanya semu
Semu yang bila dikejarÂ
DIkejarpun tak kan puas
Puas yang tak berujungÂ
Berujung tinggal di liang lahat
Liang lahat yang gelapÂ
Gelap yang menerangi hanya amalÂ
Amal baik yang menjadi temanÂ
Teman masihkah kita berpikir akan hidup selamanya?
#E
Diam itu emas
Bicara itu berlianÂ
Keduanya sama-sama baik
Duhai si mas
Terpincut perempuanÂ
Sampai melirik tidak berbalik
#F
Fatamorgana, ilusi dan cintaÂ
Bagaikan khayal dan lukisan abstrakÂ
Apa makna diantara ketiganya?
Â
Fatamorgana, ilusi dan cinta
Cinta yang dipupuk akan berbiak
Kemudian apa kedua sebelumnya?
Â
Fatamorgana, ilusi dan cinta
Ilusi yang dituruti tidak berotak
Kemudian apa makna ibu katanya?
Â
Fatamorgana cinta adalah ilusi(?)Â
#G
Kedipan matanya membuka kepercayaanku
Telinganya mengunci bisuku
Lisannya menutup aibku
Lengannya menarik sifatku
Hatinya melantah jiwaku
Â
Pertemuan pertamaku dengan gacoanku
Oh, hanya gacoanmu, bukan?!Â
Pertemuan keduaku dengan jodohku
Bagaimana maksudmu?!
Orang yang sama untuk hidupku
#HÂ
Hiruk pikuk lalu lintas kota
Hingar bingar pasar metropolitan
Hampir melesat alur cerita
Kunci sukses hidup tidaklah instan
Harus memang ikut serta
Hingga waktu digadaikan
Hidup memang berkasta
Kuasailah seni bertahan
Karena berbeda proses kita
Maka, sukses hidup itu bertahan
#I
Indahnya paras ubahnya usiaÂ
Indahnya akhlak tak lekang waktu
Indahnya pikiran ubahnya dimensia
Indahnya jiwa tak luntur waktuÂ
  Hai, gadisÂ
  Dirimu begitu istimewa
  Pikirlah dengan logisÂ
  Untuk priamu yang dewasa
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H