Mohon tunggu...
Rifda Kamila
Rifda Kamila Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan Pembelajar

Pecinta sajak puisi yang berima, Mencintai bahasa Indonesia, Antusias terhadap hal-hal yang baru. Jika berkenan mampir yuk ke Instagram: @suarainspirasi_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Berima ala Rifda

26 Desember 2024   01:03 Diperbarui: 26 Desember 2024   01:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BUAH PENA DARIKU   | #originalrhymebyme

by. Rifda Kamila

 #1 | Kebahagian yang Hakiki

Mencintai diri sendiri adalah bentuk syukur kita terhadap Sang Maha Pencipta.

Tidak dibenarkan menjadikan standar kebahagian orang lain sebagai tolak ukur kebahagiaan kita.

Berhentilah membandingkan diri kita dengan orang lain.

Terimalah diri kita seutuhnya.

Bersyukurlah dengan mencintai diri sendiri.

Itulah kebahagian yang hakiki. :)

 

 

#2 | Semua adalah Amanah

Waktu terus berjalan,

sedangkan, waktu untuk menghadap Ilahi sudah ditetapkan.

Semua yang diamanahkan akan dipertanggung jawabkan.

Berbahagialah ia yang senantiasa diingatkan, 

diingatkan dengan kebaikan.

Semoga pandemi ini segera dihilangkan.

Keadaan dipulihkan.

Semoga kita selalu diberikan kesehatan.

Semoga Allah selalu memberikan kita hidayah dan ampunan. :)

 

 

#3 | Menjadi yang Terbaik

Ada salah satu motto yang menginspirasi bagiku,

"Strive to be the best".

Berusahalah untuk menjadi yang terbaik.

Karena sejatinya..

Kita berjuang untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, bukan orang lain.

Karena perubahan menjadi baik adalah baik :) 

#4 | Dunia Tempatnya Berlelah-lelah 

Bekerja itu lelah tidak?

Lelah.

Sekolah itu lelah tidak?

Lelah.

Hidup itu lelah tidak?

Lelah.

Dunia itu memang tempatnya berlelah-lelah guys.

Nanti di Syurga kita berleha-leha ya. 

InsyaaAllah, Aamiin.. 

#5 | Allah Tempat Bersandar

Ketika kita menggantungkan harapan selain kepada Allah.

Orang-orang akan mengecewakan kita,

Pekerjaan kita akan mengecewakan kita,

Sekolah kita mungkin akan mengecewakan kita,

Sahabat kita mungkin juga akan mengecewakan kita.

Tetapi, Allah tidak akan pernah mengecewakan kita. :)

 

 

#6 | Syukur atau Kufur

Hari-hari yang saat ini kita jalani.

Adalah impian orang-orang yang telah mati.

Posisi yang saat ini kita pegang, 

Adalah impian banyak orang.

Pilihannya ada dua;

Syukur atau Kufur.

#7 | Manusia Biasa

Tidak semua orang menyukai kita,

Dan tidak semua orang juga membenci kita.

Karena setiap orang memang berbeda,

Dan kitapun hanya manusia biasa.

Maka pilihannya,

Tergantung bagaimana kita meresponnya. :)

 

 

#8 | Masa Depan 

Dear masa depan,

Bertemu denganmu bukanlah sebuah angan-angan.

Semua orang menujumu dengan tangan,

Tangan yang tidak pernah berhenti untuk menciptakan,

Menciptakan karya untuk dipersembahkan.

Tak terhitung peluh keringat yang sudah diteteskan.

Dan rasa lelah, letih yang tak tertahankan,

Bahkan rela kami lakukan.

untuk bertemu denganmu, wahai masa depan. :)

 

 

#9 | Bebaskan Pikiranmu

Catatlah apa yang kamu pikirkan.

Buatlah rangkaian kata-katamu menjadi sebuah tulisan.

Karena pikiran tidak mesti harus dibebankan.

Bebaskan pikiranmu dengan tulisan.:)

#10 | Takdir Kita adalah Kebiasaan Kita

Kita adalah apa yang menjadi kebiasaan kita.

Bukankah kita ingin hal baik datang kepada kita?

Marilah, bersama kita koreksi kebiasaan kita.

Karena kebiasan kita akan menjadi takdir kita.

Maka dari itu,

Adakah hari yang terlewati tanpa makna (?)

#11 | Masa Kini

Dear kamu,

perkenalkan.

Aku adalah masa kini.

Aku adalah pasti.

Aku akan menghargai bagi kamu yang ingin menanti,

Menanti hal-hal baik datang tanpa henti.

Tetapi, aku berpesan agar tidak menanti tanpa arti.

Akupun sama, menantikanmu tanpa antipati.

Karena aku pasti,

Pastikan dirimu siap untuk aku nanti. :)

#12 | Hebatnya Do'a

Hebatnya kekuatan Do'a.

Do'a adalah senjata bagi ia yang percaya,

Percaya bahwa tidak ada daya dan upaya selain Dia.

Dia adalah Tuhan yang Maha segalanya.

Maha Kuasa, Maha Besar dan Maha Esa.

Maha Kuasa, Dia yang memperkenankan do'a kita.

Jika ada yang mampu mengubah takdir, maka itu ialah sebuah Do'a.

 

 

#13 | Ruang Kesendirian

Kecukupan diri adalah sumber kebahagiaan

Cukup ketika kita bisa menikmati kesendirian

Bahkan ketika kesendirian mampu menahan kesepian

Ruang kesendirian sangat ampuh meredam apa yang terlewatkan

Menghitung berapa banyak nikmat Tuhan yang kita dustakan

Mengamati betapa panjangnya perjalanan kehidupan 

Berharap semoga jalan berliku mudah untuk dilewatkan

Manfaatkanlah ruang kesendirianmu untuk berbincang dengan Tuhan :)

#14 | Kenangan

Jika penghias malam adalah bintang

Jika penyempurna jarum adalah benang  

Jika pertanda bahagia adalah girang 

Jika pemisah kehidupan semu dan kekal adalah liang

Jika pengatur pertunjukan wayang adalah dalang

Maka, jadilah kamu apa yang orang lain kenang

 

 

#15 | Waktu dan Jarak

Duhai mentari yang mulai bertanjak,

Duhai lembayung yang mulai beranjak,

Kalian adalah tanda bahwa waktu harus menggeretak,

Tersadar untuk bangkit ketika waktu mulai congkak,

Tak sempat untuk bertindak,

Tak sempat untuk berteriak,

Oh Tuhan, secepat itukah waktu dan jarak?

 

#16 |Sebuah Perasaan    

Aku menerimamu tanpa meski

Hanya ada rasa ingin memiliki

Bagaikan perjalanan pendaki

Perjalanan yang sulit untuk dilintasi

Nyatakah kamu wahai perasaan atau aku hanya berhalusinasi

Entahlah, mengenalmu saja aku merasa hoki

 #17 | yaa Rabbana

Wahai Sang Pemilik hati

Tautkanlah hati kami kepada apa yang Engkau Ridhoi

Bukakanlah untuk kami tabir-tabir yang Engkau Rahmati

Berikanlah kami petunjuk dan ilham yang patutnya kami syukuri

Wahai Sang Pemilik hati 

Berikanlah ampunan pada jiwa-jiwa yang hidup dan yang mati 

Berikanlah kami yang hidup, kesehatan jasmani dan rohani

Agar kami dapat menjalani hidup yang bermakna dan berarti 

 

 

#18 | Do'a yang Sama

Tidaklah rugi mendo'akan kebaikan untuk orang lain.

Do'a yang kita panjatkan untuk orang lain akan sampai.

Dan hebatnya malaikat akan mengaminkan dan mendo'akan kebaikan untuk kita juga.

Semoga Allah selalu memberikan kebaikan untuk orang-orang yang selalu menyelipkan kita pada do'anya.

 

 

#19 | Tenang

Bagai air yang mengalir

Bagai udara yang bersilir-silir

Hilanglah jiwa-jiwa yang kikir 

Rasa syukur yang tidak pernah mangkir  

Kepada jiwa yang senantiasa berdzikir

Tenanglah terhadap semua takdir

karena Tuhan Al-Kabir (Maha Besar) dan Al-Kadir (Maha Kuasa)

 

 

#20 | Rindu

Pada ruang yang tak sempat bersua 

Ku nantikan temu untuk berjumpa

Namun rindu yang selalu menerpa

Tak kuasa untuk tidak bersapa

Pada kenangan yang tak dilupa 

Ku nantikan temu untuk bersua

Karena aku mencintaimu dengan tanpa

 

#21| Manusia Pilihan

Perjalanan panjang yang kau lewati.

Proses dakwah yang begitu sabar kau jalani.

Mengajak umat agar beriman kepada Sang Ilahi.

Sungguh amanat yang luar biasa yang kau sanggupi.

Maafkan kami yang sering melanggar hukum Ilahi.

Semoga Shalawat dan rindu selalu menyertai.

Wahai Nabi,

Kau adalah manusia pilihan Sang Ilahi.

Berharap engkau mengenali kami di padang masyhar nanti.

Aaamiin yaa Rabbal 'Aalamin.

#22 | Bersyukur

Pada embun pagi yang menyejukkan 

Pada cahaya yang membiaskan 

Pada sari-sari yang menyerbukkan 

Pada fatamorgana yang menyilaukan

Masih adakah harapan bagi para pengais pakan 

Dari hari ke hari harapannya hanya sesendok makan

Untuk menyambung hidup yang begitu menyesakkan 

Pada akhirnya rasa syukur inilah yang menyelamatkan

 

 

#23 | Bijak dan Bajik

Untuk setiap luka yang mencabik 

Suara hati yang berisik 

Tak ada lagi ruang untuk menelisik

Luka jiwa menyesakkan dibanding luka fisik

Bagaikan tombak yang membidik

Terima kasih, karenamu aku lebih bijak dan bajik

 

 

#24 | Definisi

Karena acuhku menjadi kacau

Karena jarak yang membuatku galau

Karena abaiku yang tak menghalau

Karena sekali saja kau bergurau 

Sekali lagi, acuhku menjadi kacau

Dinamakan apakah engkau

Tak berwujud namun mengacau

 

 

#25 | Pelita Hati

Kau bagaikan udara segar di pagi hari 

Kau bagaikan matahari yang memberikan harapan 

Kau bagaikan jantung didalam sanubari

Kau bagaikan air yang memberikan kehidupan 

Kau bagaikan bintang bersinar di malam hari

Kau mentari, Aku rembulan 

Kau mencari

Aku menemukan

 

 

#26 | Kehidupan Fana

Karena kehidupan hanya ingin kita bertahan 

Menghadapi ujian yang menghadang

Bertahan untuk menghadapi cobaan

Karena hidup untuk semua orang

Bukan hanya yang memiliki jabatan

Atau hanya untuk orang-orang yang terpandang

Bagi kita yang terpenuhi sandang, pangan, papan

Bisa terlelap dan di luar sana ada yang hidup menggelandang

Bersyukurlah kita yang diberikan Tuhan kecukupan

#27 | Terpaut

Bagai bahtera di tengah laut 

Nahkodalah kepala bahtera tersebut

Selama nadi masih berdenyut

Kepada Tuhanlah seharusnya hati terpaut

 

 

#28 | Abadi

Ibarat merpati yang terbang bekat

Ibarat simpul yang terikat kuat

Temukan insan yang bersamanya surga terasa dekat

Jikalau dapat genggamlah ia erat-erat

Karena hidup abadi itu dari dunia sampai akhirat 

 

 

#29 | Kita

Aku lukis dirimu pada pertengahan senja

Lukisan itu hanya tentang kita berdua

Waktu berjalan dan semakin terasa bersahaja

Menyadari bahwa lukisan kitapun menua

Karena hidup bukan tentang aku atau kamu saja

Tetapi hidup tentang kita semua

#30 | Novel

Tidak ada gading yang tak retak

Tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatya 

 

Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup sebanyak dirasa

Orang yang sudah berpengalaman banyak dalam kehidupan

Sepahit apapun kisahmu

Selalu ada bab baru yang menantimu

 

#A  

Tegak berdiri menapaki jejak 

Hirau mulut orang yang tak bisa dielak

Pada aku yang selalu berpihak

Tak aku izinkan kalah dengan telak

Meski ingin berteriak

Bisakah kalian tebak 

Kepada siapa aku berpihak?

#B

Beribu-ribu definisi cinta 

Beribu-ribu bait cinta

Bak pena dan tinta 

Benarkah air mata?

Bukankah cinta adalah penghormatan

Bukankah cinta adalah pengorbanan

Bukankah cinta adalah petualangan

Bukankah cinta adalah pertarungan

#C

Teduh indah dirasa hati 

Sayup mata memandang 

Berpenyejuk hati dan jiwa 

Duhai pujaan hati 

Jadikanlah aku terpandang 

Meski seluruh jiwa kau bawa

Kerinduan selalu dihati

Wahai kekasih yang bersandang

Rasulullah engkaulah manusia istimewa

#D

Dunia memang indah 

Indahnya hanya semu

Semu yang bila dikejar 

DIkejarpun tak kan puas

Puas yang tak berujung 

Berujung tinggal di liang lahat

Liang lahat yang gelap 

Gelap yang menerangi hanya amal 

Amal baik yang menjadi teman 

Teman masihkah kita berpikir akan hidup selamanya?

#E

Diam itu emas

Bicara itu berlian 

Keduanya sama-sama baik

Duhai si mas

Terpincut perempuan 

Sampai melirik tidak berbalik

#F

Fatamorgana, ilusi dan cinta 

Bagaikan khayal dan lukisan abstrak 

Apa makna diantara ketiganya?

 

Fatamorgana, ilusi dan cinta

Cinta yang dipupuk akan berbiak

Kemudian apa kedua sebelumnya?

 

Fatamorgana, ilusi dan cinta

Ilusi yang dituruti tidak berotak

Kemudian apa makna ibu katanya?

 

Fatamorgana cinta adalah ilusi(?) 

#G

Kedipan matanya membuka kepercayaanku

Telinganya mengunci bisuku

Lisannya menutup aibku

Lengannya menarik sifatku

Hatinya melantah jiwaku

 

Pertemuan pertamaku dengan gacoanku

Oh, hanya gacoanmu, bukan?! 

Pertemuan keduaku dengan jodohku

Bagaimana maksudmu?!

Orang yang sama untuk hidupku

#H 

Hiruk pikuk lalu lintas kota

Hingar bingar pasar metropolitan

Hampir melesat alur cerita

Kunci sukses hidup tidaklah instan

Harus memang ikut serta

Hingga waktu digadaikan

Hidup memang berkasta

Kuasailah seni bertahan

Karena berbeda proses kita

Maka, sukses hidup itu bertahan

#I

Indahnya paras ubahnya usia 

Indahnya akhlak tak lekang waktu

Indahnya pikiran ubahnya dimensia

Indahnya jiwa tak luntur waktu 

    Hai, gadis 

    Dirimu begitu istimewa

    Pikirlah dengan logis 

    Untuk priamu yang dewasa

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun