Namun, tidak semua informasi yang beredar di internet dapat dipercaya. Sebagian besar konsumen masih rentan terhadap mitos skincare yang tidak berdasar, seperti anggapan bahwa semakin mahal produk, semakin efektif hasilnya.
Peran Doktif dalam Edukasi Publik
Melalui konten edukatifnya, Doktif tidak hanya membongkar klaim berlebihan dari produk-produk skincare, tetapi juga memberikan panduan bagi konsumen agar lebih cerdas dalam memilih produk. Dengan gaya penyampaian yang sederhana dan informatif, ia berhasil menjangkau audiens dari berbagai kalangan, khususnya generasi muda yang aktif di media sosial.
Dalam salah satu unggahan populernya, Doktif membandingkan dua produk retinol dari brand lokal. Salah satu produk tersebut, meskipun mengklaim memiliki retinol sebagai bahan aktif utama, ternyata tidak mengandung retinol sama sekali. Kontroversi ini tidak hanya memicu kekecewaan di kalangan konsumen, tetapi juga memperlihatkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap produk skincare yang beredar di pasaran.
Doktif menekankan pentingnya menjadi konsumen yang cerdas dengan melakukan beberapa langkah berikut:
•Periksa Label Kandungan:
Teliti bahan aktif yang tercantum pada kemasan produk dan pastikan konsentrasinya sesuai kebutuhan.
•Lakukan Riset:
Baca ulasan dari sumber-sumber terpercaya sebelum memutuskan untuk membeli produk.
•Kenali Jenis Kulit:
Setiap orang memiliki kebutuhan kulit yang berbeda, sehingga tidak semua produk cocok untuk semua orang.
Tantangan Regulasi
Industri kecantikan di Indonesia terus berkembang pesat, tetapi regulasi terkait klaim produk masih sering dianggap kurang memadai. Meski sudah ada badan pengawas seperti BPOM yang berfungsi untuk memastikan keamanan produk, banyak kasus menunjukkan bahwa klaim berlebihan sering kali lolos dari pengawasan.
Pengawasan yang lebih ketat dan sanksi yang tegas terhadap produsen yang melanggar aturan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk menekan fenomena overclaim ini. Selain itu, pelatihan untuk tim pengawas agar lebih memahami bahan aktif dalam produk skincare juga diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan.
Kolaborasi untuk Masa Depan
Kolaborasi antara brand, praktisi kesehatan kulit, serta influencer edukatif seperti Doktif dapat menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan transparan dalam industri kecantikan. Konsumen yang teredukasi dengan baik akan menjadi lebih selektif dalam memilih produk, memaksa brand untuk meninggalkan praktik pemasaran yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, brand yang fokus pada edukasi konsumen dapat membangun loyalitas yang lebih kuat dibandingkan dengan sekadar mengandalkan klaim instan. Salah satu contoh sukses adalah brand lokal yang menggandeng dokter kulit untuk menciptakan konten edukasi di media sosial, sehingga konsumen merasa lebih percaya terhadap kualitas produk yang ditawarkan.