Mohon tunggu...
nizami
nizami Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat

Jangan jahat sama kucing kampung, mungkin malaikat lagi nyamar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menuju Pemilu dan Ragu

27 Januari 2024   18:04 Diperbarui: 27 Januari 2024   18:05 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permainan politik, itu bahasa dari orang-orang yang mengaku dirinya paling A1 tentang segala informasi politik dan sosial, padahal kita sama-sama tidak tahu apapun tentang yang sedang terjadi diatas panggung politik.

Itulah yang terjadi antara Parjo, Tirta dan Endang. Mereka adalah perantau dari sebuah desa di Jawa Barat. Bercakap di tengah keletihan bekerja karena terpapar sinar UV, hanya kabar dari istri di rumah dan kukubima ungu yang menenangkan kulit mereka yang sudah legam itu.

"Jo, mangkal di Blok M sebelah mana yang enak dapet ordernya?" Sapa Tirta sambil menepuk pundak temannya itu.

Tirta menyeruput kukubima seraya berkata "Itu lho yang ada taman aja, biasanya banyak bule nyasar"

"Kok banyak bule nyasar?"

"Ya kan mereka ngira gultik buka siang, ya celingak celinguk aja deh mereka"

Mereka tertawa berdua dan Endang pun datang ke warkop yang sama.

"Euy nertawain apa" Endang menyandangkan helm ke spion kanannya.

"Biasa, politik" Jawab Tirta.

"Iya juga, maneh pilih siapa atuh Parjo?"

"Ah saya mah yang sepaham aja sama pekerjaan saya sekarang?"

"Waduh, kan jabatannya 5 tahun, berarti selama 5 tahun kamu mau ngojek aja?" Timpal Endang.

"Engga atuh kumaha sih maneh, saya juga pengen punya rumah di PIK" Jawab Parjo.

Mereka bertiga tertawa bersama.

"Katanya teh kalau paslon itu ada yang pernah bunuh orang ya, ngeri pisan euy" Tirta memulai obrolan.

 Seraya Endang menjawab "Ah saya mah gak masalah itumah masa lalu, daripada yang banyak bicara indah padahal isinya sampah"

"Terus kamu milih presiden yang suka merendahkan pekerjaan orang lain gitu, Ndang?"

"Gatau atuh saya mah intinya banyak ragu"

Mereka terdiam, seolah tak mau bahas lebih banyak atau memang mereka adalah para veteran kekecewaan.

Bagaimanapun semua ada yang baik dan ada yang buruknya, sebaik-baiknya pilihan adalah yang tersedikit buruknya, mungkin begitu, semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun