Mohon tunggu...
Rizka Verdiana
Rizka Verdiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi universitas darussalam gontor

study now be proud tomorrow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Anak Kecil Pencuri Coklat

22 Februari 2021   22:45 Diperbarui: 22 Februari 2021   22:52 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diceritakan di suatu daerah di kota london, terdapat seorang anak kecil dari salah satu keluarga di daerah tersebut. Anak ini terlahir dari keluarga nasrani, ia bernama john. Karena memang mayoritas mayarakat di daerah tersebut memeluk agama kristen. 

Hanya ada satu keluarga islam yang memiliki sebuah toko sembako yang memang sangat terkenal di daerah tersebut. Toko itu milik pak ibrahim.Suatu ketika john diminta tolong oleh ibunya untuk membeli gandum di toko pak ibrahim.

Ibu: john, ibu mita tolong di belikan gandum di toko pak ibrahim ya?

John: iya ibu, mana uangnya?

Ibu : ini kamu beli secukupnya saja..

Ibu john memberiakan uangnya sebanyak Rp. 30.000 saja.

John : baik ibu

Ibu: hati-hati dijalan ya john.

John: baik ibu.

Setelah itu, ia segera berangkat ke toko pak ibrahim untuk membelikan ibunya gandum. Setelah sampai di toko pak ibrahim.

John: pak mau beli gandum.. 

Pak ibrahim: oiya john, mau beli berapa?

John: Rp. 30.000 aja pak.

Pak ibrahim: iya tunggu sebentar ya john

John: iya pak

Sembari pak ibrahim mengambilkannya gandum, ia berjalan-jalan mengeilingi toko pak ibrahim. Tiba-tia ia mendapati tempat kardus coklat yang tertata rapi di atas rak. Tanpa lama-lama ia pun mengambul sebungkus coklat yang ada didepannya itu, lalu ia masukan ke dalam kantong celananya. Setelah itu ia kembali kedepan kasir untuk mengambil pesanannya itu. Tak lama ia menunggu, datang lah pak ibrahim dengan sekantong keresek yan berisi gandum yang ia pesan.

Pak ibrahim: john, ini gandumnya.

John: iya pak maksih,saya pamit pulang dulu.

Pak ibrahim: iya john,hati-hati.

Sesampainya dirumah, ia memberikan satu kantong plasti itu kepada ibunya.

Serng kali john dimita ibunya untuk ke toko pak ibrahim membelikan sesuatu yang dibutuhkan ibunya. Suatu ketika ibunya memitanya membelikan gandum lagi. Lalu ia berangkat ke toko pak ibrahim setelah diberikan uang oleh ibunya. pada hari itu setelah pulang nya ia membeli gandum , di tengah perjalanan ia mengingat sesuatu. Bahwa ia belum mengambil coklat di toko pak ibrahim itu. Lalu ia kembali ke toko pak ibrahim. Sesampanya di deoan toko itu,ia mendapati pak ibrahim yang sedang duduk di teras tokonya. sembari berkata kepada john.

 Pak ibrahim: kenapa john, kok kamu kembali?

 John: tidak apa-apa pak.

Pak ibrahim: saya tau, hari ini kamu belum mengambil coklat ya dari toko saya.( kata pak ibrahim dengan membawa coklat di tangannya). Ini buat kamu.(kata pak ibrahim)

John: pak, jangan laporkan saya ke polisi, jangan laporkan saya ke ibu saya pak!!( katanya sambil menyesali perbuatannya, dan mendekati pak ibrahim).

Pak ibrahim: iya, tidak apa-apa john. Yang penting kamu tidak mengulanginya lagi. Klo butuh apa-apa dan kalau kamu ada masalah datang aja kesini cari saya.

John: ya pak, terimakasih. Nanti aku kesini lagi.

Ketika itu john berumur 10 tahun. Pak ibrahim pun tidak memberitahukan hal itu kepada siapa-siapa, bahkan ibu john pun tidak mengetahui hal itu.

Setelah menjalani hari-harinya, hingga ia berumur 15 tahun ketiak itu ia duduk di bangku SMP. Ketika itu ia mendapatkan masalah besar dengan teman0temannya, yang ia sendiri tidak dapat menyelesaikannya. Ia mengingat apa kata pak ibrahim 5 tahun yang lalu. Dengan tanpa alasan ia melangkahkan kaki ke toko pak ibrahim untuk menemuinya.

John: pak ibrahim!

Pak ibrahim: hey john, sudah lama saya tidak bertemu dengan mu. Ada apa kamu ,tumben ke sini.

John: pak, apa boleh aku bercerita sesuatu

Pak ibrahim: oh iya john, dengan senang hati. Apa yang ingin kamu ceritakan?

Setelah itu john menceritakan masalah yang ia hadapi saat itu. Dengan senang hati pak ibrahim mendengarkan dengan baik semua yang diceritakan john kepadanya. Setelah john selesai menceriakan masalahnya, pak ibrahim menyodorkan kepadanya sebuah buku yang dibungkus dengan kertas kado seraya berkata.

Pak ibrahim: john, semua masalahmu ada disini, coba baca ini! Katanya.

John: apa ini pak? Sepertinya aku tidak pernah melihat ini.( sambil memegang buku yang bersampulakn kertas kado itu).

Pak ibrahim: ya sudah, sisni saya bacakan! (lalu ia mengambilnya dari john dan membacakannya).

John memdengarkan semua yang dibacakan oleh pak ibrahim. Lalu ia terheran mengapa masalahnya itu ada di situ, dan diselesaikannya pun ada di situ juga. Lalu ia berkata kepada pak ibrahim.

John: kenapa masalahku ada disitu? Buku apa itu?

Pak ibrahim: suatu saat kamu akan mengetahuinya john, kalu kamu ada maslah kemari saja.

John: iya pak makasih.pak ibrahim: sama-sama john.

Lalu john pulang dengan terheran-heran akan buku itu. Setelah itu beberapa saat kemudian setiap ia memiliki masalah apapun itu ia pergi ke pak ibrahim untuk mengetahui jalan keluarnya. Hingga suatu saat pak ibrahim meninggal dunia tanpa john ketahui. Pak ibrahim menitipkan buku yang bersampulkan kertas kado itu kepada salah seorang anaknya, alalu berkata

pak ibrahim: nak, jika nanti john datang lalu mencariku, berikanlah ini kepadanya, lalau katakan padanya, segala masalahnya dapat di selesaikan di sini.

Anak pak ibrahim: iya pak.

Setelah beberapa ahri sepeninggalannya pak ibrahim, ia datang ke toko pak ibrahim untuk bercerita. Akan tetapi, ia tak melihat pak ibrahhim didalamnya. Ia hanya melihat sosok anak muda yang sedang duduk di kasir. Lalu, john menghampirinya dan berkata.

John: maaf, apakah pak ibrahim ada?

Pemuda: oh, maaf pak ibrahim sudah meninggal dunia sekitar seminggu yang lalu.

John: maaf ini dengan siapa ya?

Pmuda: saya anak pak ibrahim, anda siapa?

John: saya john, biasanya saya kesini untuk bercerita kepada pak ibrahim semua masalah saya. Hanya dengan pak ibrahim saya dapat menemukan jalan meemcahkan masalah saya. Biasanya ia memberiakn saya buku berbungkus kertas kado. Tapi sayangnay ak tidak dapat membacanya.

Pemuda: buku ini?(menyodorkan buku berbungkus kado titipan pak ibrahim). Ini titipan bapak untuk kamu, john.

John. Iay buku ini(sambil memegang buku itu). Bolehkah aku membawa buku ini?

Pemuda: iya, ini titipan bapak untuk diberikan kepadamu. Pesan bapak semua masalah kamu ada disi , john.

John: iya, makasih, permisi.

Lalu john pergi meninggalkan toko itu. Setelah memberiakn titipan itu kepada john anak pak ibrahim kembali ke indonesia untuk berkumpul dengan keluarga besarnya. Sedangkan john, berusaha membca buku itu akan tetapi ia tidah mengetahui maksud buku didalamnya.

Lalu ia pun mengelilingi daerahnya untuk mencari oarng yang bisa membaca buku itu. Hingga suatu saat, ia bertemu dengan seorang yang belum telalu tua di pinggir jalan. Lalu ia bertanya kepadanya.

John: maaf, apakah bapak bisa baca buku ini?

Oarang tua: coba saya lihat, boleh?

John: ini,(sambil menyodorkan buku itu)

Orang tua: iya, saya tau buku ini. Kamu Dapat dari mna buku ini?

John: ini titipan pak ibrahim sebelum ia meninggal. Dulu aku sering bercerita emua masalahku padanya, dan ia membacakanku buku ini. Tapi sekarang aku tidak bisa baca buku ini. Klo boleh tau ini buku apa ya ?

Orang tua: ini al-qur'an, memang semua masalah ada disini, makanya pak ibrahim memberimu ini.

John: jadi semua masalah ku ada disini? Bagai mana aku bisa membaca ini?

Orang tua: dengan kamu membaca syahadat, dan belajar al-qur'an ini pasti kamu bisa membaca dan medalami al-qur'an.

John: bisakah kamu mengajariku dan mengajakku membaca syahadat.

Orang tua: baiklah ikut saya. ( lalu orang tua itu membawanya ke masjid unutk melafadzkan syahadat).

Karna mayoritas masyarakat daerah itu beragama nasrani, hanya beberapa saja yang memeluk islam di daerah itu. Setelah sampai di rumah orang tua itu. John telah resmi memeluk agam islam dan bisa membaca titipan pak ibrahim tersebut. Ia bisa menyelesaikan maslahnya sendiri dengan membaca al-qur'an.

Pesan: dari itu kita tahu, bahwa segala maslaha yang kita hadapi sebenarnya ada jalan untuk menyelesaikannya di dalam al-qur'an. Yang insyaallah menjadi penunutn kita untuk berbuat kebaikan.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun