Penelitian menemukan bukti dampak buruk child labor terhadap kesehatan mental anak. Anak yang bekerja memiliki prevalensi lebih tinggi dalam masalah suasana hati (mood problems), conduct disorder (gangguan serius pada emosi dan perilaku yang ditandai dengan perilaku destruktif dan ketidakpatuhan), hingga separation anxiety. Selain itu, anak perempuan yang bekerja lebih rentan mengalami kekerasan dalam keluarga.Â
Keterlibatan anak-anak secara konstan dalam kegiatan yang berisiko tinggi dapat memancing frustasi pada anak sehingga mereka menarik diri dan mengurangi komunikasi.Â
Bukti lainnya menunjukan bahwa ternyata terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat efikasi koping dan kesehatan psikososial antara anak sekolah yang bekerja, anak sekolah yang tak bekerja, dan anak yang bekerja dan tak sekolah. Dalam hal ini, anak yang bekerja dan tak sekolah memiliki efikasi koping yang terendah.
Finkelhor dan Browne berpendapat bahwa ada tiga jenis efek dari trauma akibat dari kekerasan pada anak, di antaranya:
Betrayal (pengkhianatan)
Kepercayaan merupakan komponen penting yang harus terjalin dalam hubungan anak dan orang tua. Namun, saat terjadi kekerasan, kepercayaan anak terhadap orang tua tidak lagi utuh dan mengancam kenyamanan anak.
Powerlessness (ketidakberdayaan)
Saat mengalami kekerasan, anak akan merasakan takut dan hal tersebut akan menimbulkan mimpi buruk, kecemasan, hingga fobia. Perasaan tidak berdaya ini akan memunculkan rasa lemah dan tidak mampu pada anak.Â
Stigmatization
Kekerasan pada anak akan membentuk gambaran diri yang buruk. Hal ini karena anak merasa bersalah dan malu atas ketidakberdayaan dan ketidakmampuannya untuk membela serta mengontrol dirinya. Anak-anak korban kekerasan juga merasa berbeda dari yang lain sehingga menimbulkan rasa ingin menghukum dirinya sendiri.
Mengetahui banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari kekerasan pada anak tadi, kita perlu memberikan perhatian khusus untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, sangat penting juga untuk kita bisa memahami kaitan antara bekerja di usia dini dengan masalah kesehatan mental karena buruknya kesehatan psikologis di masa kanak-kanak akan menimbulkan kesehatan yang buruk di kemudian hari, serta memiliki dampak serius pada opportunities in life.Â