Laki-laki kembali duduk di kursi dan terus menoleh ke kanan dan ke kiri. “Kau tidak menguntitku, kan?”
Kali ini Mila tidak tertarik. Dia kembali berkonsentrasi pada mi instannya. Laki-laki itu diam sambil menatap Mila lekat-lekat. Mengamati gerak-geriknya.
“Kau ini… tidak kaget atau pura-pura tidak kaget bertemu denganku?”
Mila pura-pura tidak mendengar. Laki-laki itu diam sejenak. Wajahnya mengernyit seperti menemukan serangga di kolong meja.
“Jangan-jangan, kau tidak tahu aku?”
Mila menyeruput kuah mi dengan nikmat.
“Kau tidak suka menonton tv?”
Mila tidak menggubrisnya.
Laki-laki itu tampak kesal. “Hei, seenak itukah? Setidaknya jawab pertanyaanku.”
Mila meletakkan cup mi instannya yang tandas. “Saya tidak menonton tv. Saya sibuk.”
“Hanya menjawab saja lama sekali,” cibir laki-laki itu. “Baguslah, berarti aku tidak perlu khawatir kau akan berbuat macam-macam.”