Selain  itu 4% responden beranggapan besaran bantuan yang  diberikan terlalu kecil sehingga menjadi alasan mengapa bansos pemerintah tidak tepat sasaran .Â
Sejalan dengan survei SMRC, hasil pemantauan Indonesia Corruption Watch (ICW) dimulai dari 2 Juni hingga 31 Agustus 2020, mendeteksi beberapa kendala dan presumsi penggelapan bansos  Covid-19  yang  dikeluarkan oleh pemerintah, seperti pemotongan atau pungli sebesar 19,25%, inclusion error 17,99%, bantuan tidak didapatkan warga 9,62%, tumpang tindih  bantuan  8,79%, dan  pendistribusian bantuan terhambat 4,60%.Â
Lebih lanjut dalam ICW menemukan beberapa kendala lain seperti politisasi 3,77%, sembako tidak memenuhi syarat 0,84%, kendala penyalahgunaan lainnya 16,32%, dan non penyalahgunaan 18,82% Â Â
Mengaitkan analisis literatur dan data hasil survei SMRC serta ICW dengan teori efektivitas, terlihat bahwa hubungan keberhasilan penyaluran bantuan sosial pemerintah dalam pengendalian Covid-19 kepada masyarakat rentan dan terdampak belum tercapai secara maksimal.Â
Pengawasan Bantuan Sosial dalam usaha memastikan keberhasilan program
Kembali dalam penelitian yang pernah penulis dilakukan pada  Kelurahan Pulogadung, salah satu ide yang kami usulkan dalam menjaga keberlangsungan program bantuan sosial adalah membuat suatu satgas yang kami sebut beri nama "SatGas PeBanSos TransJurDil" yang artinya Satuan Tugas Pengawasan Bantuan Sosial Transparan, Jujur, dan Adil. SatGas ini juga dapat disebut dengan "SPT".Â
dengan tujuan Menjaga dan mengawasi jalannya program bantuan sosial yang dijalankan oleh pemerintah, sehingga masyarakat dijamin mendapatkan bantuan sosial tersebut untuk mencapai target program bantuan sosial.
Kesimpulan
Program bantuan sosial merupakan solusi, tetapi pandemi covid-19 merupakan masalah yang membutuhkan lebih dari sekedar program. Dalam perjalanan program bansos yang melewati serba-serbi permasalahan dan efektivitas yang masih perlu dipertanyakan,Â
terlihat bahwa masih banyak yang perlu dibenahi dalam meningkatkan kualitas dari program ini, terlebih lagi dalam usaha menyelesaikan masalah pandemi Covid-19 di Indonesia. Ketika setiap instrumen yang terlibat dalam suatu program melakukan tugas dengan baik tanpa ada niat buruk, maka yakinlah bahwa  keberhasilan dapat dicapai.
Daftar Pustaka