Mohon tunggu...
Rizqy Suryasani
Rizqy Suryasani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Pemerintah Bisa Memperbaiki Kehidupan Ekonomi?

15 Maret 2022   23:10 Diperbarui: 15 Maret 2022   23:15 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya, aktivitas pembelian dan tingkat inventaris juga dikurangi sehingga data harga menunjukkan tekanan margin yang lebih besar, karena harga input terus meningkat sedangkan beban output turun pertama kali dalam tujuh bulan.

Terjadinya keterbatasan penerbangan yang mengakibatkan penurunan pendapatan di sektor tersebut. Kerugian yang dirasakan mencapai Rp. 207 miliar. Batalnya penerbangan tersebut sebanyak 12.703 pada 15 bandara pada bulan januari-maret 2020. 

Perusahaan Garuda Indonesia adalah salah satu yang mengalami kerugian terbesar. Pada tahun 2021, disebutkan kondisi Garuda sebetulnya secara teknikal bangkrut alias technically bankrupt. Hal ini lantaran ekuitas Garuda sudah negatif hingga US$ 2,8 miliar atau setara dengan Rp 40 triliun

Pada 6 ribu hotel telah terjadi penurunan penempatan (okupansi) hingga mencapai 50%. Hal tersebut mempengaruhi penurunan devisa. Wisatawan yang sepi juga berdampak pada rumah makan atau restoran sekitar yang konsumen biasanya adalah wisatawan tersebut. 

Sektor pariwisata yang lemah juga berdampak pada industri retail. Daerah yang berdampak pada sektor retail antara lain yaitu Jakarta, Manado, Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Medan.

Dari semua masalah yang terjadi, mereka memberikan dampak yang sama berupa peningkatan tingkat pengangguran yang telah mencapai angka 1.943.916. 

Selain pekerja kantoran, pekerja harian lepas, pelaku UMKM, usaha restoran dan usaha lain yang melibatkan orang banyak. secara otomatis terdampak dan akan mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat yang mana perputaran uang akan menjadi sangat minim di tengah masyarakat serta pada saat yang sama juga produksi barang akan terbatas dan menyebabkan defisit perdagangan.

Banyak program yang harus pemerintah ciptakan untuk menyelesaikan masalah ekonomi dari Covid-19. Dalam kasus peningkatan pengangguran. 

Yang pertama adalah pemberian Stimulus ekonomi dengan tujuan pelaku agar usaha tetap terus melanjutkan kegiatan usaha sehingga dapat menghindari adanya PHK berkelanjutan terhadap para pekerjanya. 

Kedua, memprioritaskan pemberian insentif pelatihan melalui Program Kartu Pra Kerja bagi pekerja yang terkena PHK dan seluruh pelatihan dilakukan dengan metode online ataupun blended (online dan offline) menyesuaikan kondisi penyebaran Covid-19. 

Yang terakhir dan yang terpenting adalah memperbanyak program perluasan kesempatan kerja seperti padat karya tunai, padat karya produktif, terapan Teknologi Tepat Guna (TTG), Tenaga Kerja Mandiri (TKM), dan kewirausahaan, yang dimaksudkan untuk penyerapan tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun