Mohon tunggu...
Rizqy Amalia
Rizqy Amalia Mohon Tunggu... -

Lahir di Mojokerto, Jawa Timur. Mengabdi sebagai Musyrifah di Ma'had Sunan Ampel Al-Aly, Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Program Bimbingan di Sekolah dan Model-model Bimbingan

9 April 2017   10:10 Diperbarui: 9 April 2017   10:14 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Bimbingan Komprehensif

Ada 4 jenis layanan bimbingan konseling, antara lain:

1. Layanan dasar bimbingan

Layanan bantuan yang dilaksanakandi kelas maupun di luar kelas yang dilakukan secara sistematis, dalam rangka membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara maksimal

2. Layanan responsive

Layanan kepada siswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera. Bersifat kuratif dengan menggunakan strategi konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi.

Berbagai masalah yang perlu mendapatkan layanan responnsif diantaranya:

  • Bidang pribadi
  • Bidang social
  • Bidang belajar
  • Bidang karier

3. Layanan perencanaan individual

Layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier dan social pribadinya.

Model-Model Bimbingan

Model-Model Bimbingan yang penting

1. Konseling Keterampilan Hidup (Life Skill Counseling) yang disebut juga sebagai skill helping atau life skill therapy, merupakan suatu model yang integrative untuk membantu klien agar mampu mengembangkan keterampilan membantu dirinya sendiri. Tujuan konseling life skill, yakni:

  • Mampu membantu dirinya sendiri
  • Menjadi manusia yang berketerampilan

Pelaksanaan konseling dilakukan bertahap sesuai dengan tahapan perkembangan sesuai dengan kemampuan individu.

2. Model Konseling RESPECTFUL, yakni kerangka kerja konseling yang menekankan tentang perlunya konselor menyadari bahwa perkembangan psikologis dipengaruhi oleh factor-faktor multidimensi, yaitu:

  • Religius 
  • Latar belakang ras, budaya, atau etnik
  • Identitas seksual
  • Kematangan psikologis
  • Status sosio-ekonomi
  • Tantangan kronologis
  • Ancaman (threat) terhadap kesejahteraan individu
  • Sejarah keluarga
  • Keunikan karakteristik fisik
  • Lokasi tempat tinggal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun