Dampak dan akibat perceraian bagi anak meliputi:
Kerusakan rasa percaya diri: Anak akan merasa kehilangan rasa percaya diri, ketenangan batin, dan kehilangan cita-cita
- Kesepian: Anak akan mengalami masalah perilaku, seperti gangguan perilaku, kenakalan, dan perilaku impulsive.
- Masalah kesehatan mental: Perceraian dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada anak-anak dan remaja.
- Prestasi akademik: Anak-anak dari keluarga yang bercerai tidak selalu berprestasi akademis yang baik.
- Perilaku berisiko: Remaja dengan orang tua bercerai lebih mungkin untuk terlibat dalam perilaku berisiko, seperti penggunaan narkoba dan aktivitas seksual dini.
- Tendensi tidak mau menikah: Rasa trauma yang terjadi akibat perceraian akan membuat anak menghindari pernikahan saat ia dewasa.
- Kualitas kehidupan yang rendah: Anak-anak yang kedua orangtua bercerai biasanya mengalami penurunan kualitas kehidupan.
- Perceraian juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis keluarga, meningkatkan risiko masalah perilaku, dan mengurangi kesejahteraan ekonomi keluarga.
Solusi Mengatasi dan Dampak Masalah Perceraian
Langkah-langkah untuk mengatasi perceraian bisa melibatkan konseling perkawinan, terbuka terhadap komunikasi, dan berusaha memahami perspektif pasangan. Penting juga untuk mencari bantuan profesional, seperti terapis atau mediator, guna membantu menyelesaikan konflik. Kesediaan untuk bekerja sama dan komitmen untuk perbaikan dapat menjadi kunci dalam mengatasi masalah perkawinan.
Mengatasi dampak perceraian yaitu fokus pada dukungan emosional untuk diri sendiri dan anak-anak, terlibat dalam terapi individu atau keluarga, serta Membangun jaringan sosial dan menjaga kesehatan fisik dan mental juga dapat membantu dalam pemulihan dari dampak perceraian.
Disusun oleh :
Ahmad Adib Musthofa 222121204
Rizqotun Wasyi'ah 222121214
Muhammad Husseyn 222121215
Divina Aghni Lareza 222121216
Saidul Afkar 222121220