Kemungkinan penyebab kedua meningkatnya angka perceraian  adalah usia saat menikah.Usia saat menikah merupakan salah satu prediktor terkuat terhadap kemungkinan perceraian. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang menikah di bawah usia 20 tahun lebih besar kemungkinannya untuk bercerai, terutama pada lima tahun pertama  pernikahan.
3. Perselingkuhan
Perselingkuhan merupakan salah satu faktor yang dapat berdampak buruk pada pernikahan dan perceraian. Dasar perselingkuhan biasanya terletak pada keinginan baik  suami maupun istri. Akar penyebab hasrat biasanya adalah ketidakpuasan terhadap pasangan.
4. Poligami
Untuk melakukan poligami harus ada  alasan teoritis yang baik (Pasal 4 UUP): a) Istri tidak mampu menjalankan kewajibannya sebagai  istri, b) Istri mempunyai cacat fisik atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan, c) Istri tidak mampu melahirkan anak.
5. Kecemburuan
Suami jadi kesal pada istrinya karena anggapan yang belum tentu benar. Hal ini untuk menanyakan situasi atau kondisi yang tidak pantas dilakukan istri. Sang suami kesal hingga akhirnya  berselingkuh dan membentak istrinya. Kecemburuan atau kecurigaan yang salah dapat menjadi dasar perceraian, dan tuduhan perzinahan oleh hakim juga dapat dianggap sebagai dasar perceraian. Dalam berumah tangga harus ada rasa saling percaya antara suami dan istri, dan kepercayaan ini harus dijaga karena membuat keluarga bahagia.
6. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kemungkinan penyebab perceraian adalah  kekerasan dalam rumah tangga, seringkali berupa tindakan kekerasan seperti kekerasan fisik atau ancaman kekerasan  dengan atau tanpa alat. Perilaku ini bisa terjadi pada siapa saja, pria atau wanita, anak-anak atau orang dewasa. Korban kekerasan dalam rumah tangga menderita berbagai macam penderitaan dan kerugian, baik materiil, fisik, dan psikis. Perbedaan pendapat Alasan utama terjadinya perceraian adalah pendapat dari pasangan.Perbedaan dan perselisihan yang  pada hakekatnya berkaitan untuk menceraikan. Dalam sebuah keluarga, tanpa keharmonisan antar anggota keluarga, sulit tercapainya kedamaian, kebahagiaan, keharmonisan, kasih sayang, kehangatan/keintiman dalam keluarga. Kesetaraan pendapat sangat penting dalam sebuah keluarga. Hal ini sangat bermanfaat karena menjadi landasan untuk memperkukuh pembangunan keluarga yang tenteram dan langgeng. Di sisi lain, kesalahpahaman dan kesalahpahaman antara suami dan istri atau sebaliknya juga bisa berujung pada perceraian.
Alasan perceraianÂ
Alasan perceraian adalah karena masalah ekonomi pada perkawinan muda. Akhirnya, karena tidak mungkin mengirit, belum punya pekerjaan saja sudah ada pengeluaran terus menerus. Apalagi tidak ada pekerjaan tetap. Hal ini akan menjadi beban keluarga. Alasan lainnya yang sering digunakan adalah Tidak tanggung jawab, Tidak memberi nafkah, Perselingkuhan, Perselisihan dan pertengkaran, Tinggal wajib, Belum dikarunia anak, Perselisihan dan pertengakaran, Meninggalkan kewajiban.