Sampah didefinisikan sebagai semua jenis limbah padat yang berasal dari kegiatan manusia dan kemudian dibuang karena tidak lagi berguna atau diinginkan. Masalah sampah telah tumbuh menjadi masalah nasional dan penyumbang utama masalah lingkungan, khususnya di daerah perkotaan. Meningkatnya jumlah populasi penduduk dan perkotaan yang disebabkan oleh gabungan dari beberapa penyebab, termasuk tingkat kelahiran yang tinggi dan urbanisasi masyarakat di daerah pedesaan.Â
Jumlah penduduk yang besar akan mengakibatkan jumlah sampah yang dihasilkan juga banyak. Jumlah sampah yang dihasilkan tidak akan pernah berkurang bahkan semakin lama akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia dan semakin tingginya kepadatan aktivitas manusia. Pertumbuhan penciptaan sampah membatasi ruang dan dapat mengganggu aktivitas manusia, sehingga tujuan manusia yang awalnya untuk meningkatkan kualitas hidup justru malah sebaliknya yaitu menurunkan kualitas hidup yang disebabkan oleh masalah timbulan sampah.
Aktivitas pembuangan sampah yang yang dilakukan oleh setiap individu jika tidak ditangani dengan baik dan benar maka akan menyebabkan permasalahan besar. Karena dengan menumpuknya sampah atau dengan membuang sampah ke ruang terbuka secara, maka dapat mengakibatkan pencemaran tanah, hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap air tanah.Â
Demikian pula, membakar sampah dapat mencemari udara, dan membuang sampah ke sungai dapat mencemari air, menyumbat saluran pembuangan, dan menyebabkan banjir. Di Indonesia, permasalahan sampah meliputi peningkatan jumlah limbah sampah yang dihasilkan setiap manusia, tempat pembuangan sampah yang masih kurang, sampah yang menumpuk digunakan sebagai tempat berkembang biaknya serangga dan hewan pengerat (tikus), pencemaran tanah, air, dan udara, serta sebagai sumber kuman yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Sampai sekarang ini manusia masih kurang peduli akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara mereka yang tidak memiliki rasa tanggung jawab akan kebersihan lingkungannya, sehingga membuat masyarakat dengan mudahnya membuat dan membuang limbah sembarangan yang sebenarnya sangat berbahaya terhadap lingkungan. Â
Manusia saat ini kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya. Banyak sekali dari mereka yang tidak menyadari akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka membuat dan membuang sampah sembarangan, yang berbahaya bagi lingkungan. Aktivitas sehari-hari seperti mencuci, mandi, berbagai aktivitas lain yang tampaknya tidak penting menghasilkan limbah sisa yang dapat merugikan manusia dan lingkungan. Sampah yang tidak dibuang dengan benar dapat menimbulkan bau, merusak estetika lingkungan, dan juga dapat menyebarkan penyakit.
Permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh permasalahan sampah dapat terjadi pada sumber sampah, jika produsen sampah gagal mengelola sampah secara efektif.Â
Ini mungkin terjadi ketika produsen sampah menolak untuk menyediakan tempat sampah di rumah mereka, dan lebih memilih untuk membuang sampah ke sungai atau membakarnya di pekarangan rumah sehingga mencemari dapat lingkungan sekitar. Selain itu tempat sampah yang disediakan di setiap rumah tangga dan juga dilokasi komersial seperti pasar, jika tidak ditutup maka akan menyebabkan sampah bercecer dan menjadi tempat untuk berkembang biaknya berbagai jenis virus dan kuman, serta menimbulkan bau kurang sedap.
Untuk membantu pemerintah dalam menangani permasalahan lingkungan hidup, diperlukan kepedulian masyarakat dalam mengelola sampah, khususnya limbah atau sampah rumah tangga. Hambatan yang paling signifikan adalah tidak adanya partisipasi lingkungan dari rumah tangga dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Dampak negatif pembuangan sampah atau limbah terhadap lingkungan dapat mengakibatkan berbagai masalah, penvemaran air adalah salah satunya contohnya.Â
Apalagi ketika sampah atau limbah dibuang ke sungai bukan ke tempat sampah, selain bisa menyebabkan banjir hal tersebut juga bisa menyebabkan pencemaran air. Selain dapat mencemari sumber air, pembuangan limbah atau sampah di sungai juga dapat berdampak pada terhambatnya proses pembentukan air tanah, yang jelas hal tersebut merupakan semua dampak negatif dari aktivitas manusia dalam membuang sampah secara sembarangan mengingat pentingnya air tanah bagi kehidupan manusia.
Selain mencemari sungai dan mengganggu proses pembentukan air tanah, sampah juga membuat tanah menjadi tidak sehat. Sama halnya dengan sampah yang dibakar di pekarangan rumah, khususnya pada sampah anorganik, dapat menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan jika sering dilakukan. Selain masyarakat, pemerintah juga harus memperhatikan dampak sampah terhadap lingkungan. Untuk melindungi lingkungan, pemerintah harus menetapkan aturan lingkungan yang jelas dan tegas, serta mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya mengelola sampah guna menjaga lingkungan sekitar.
Produksi Bersih adalah suatu pendekatan untuk mendesain ulang kegiatan industri yang mencoba mengidentifikasi solusi untuk menghilangkan produk-produk yang berbahaya, mengurangi polusi udara, dan menciptakan produk dan limbah yang aman sambil tetap berada dalam siklus ekologi. Konsep Produksi Bersih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dengan cara mengikuti Prinsip 4R, yaitu:
- Reduce (mengurangi): sebisa mungkin meminimalkan barang atau bahan yang sudah digunakan dengan semaksimal mungkin. Semakin banyak bahan yang kita konsumsi, maka semakin banyak pula sampah yang kita hasilkan.
- Reuse (menggunakan kembali): memilih barang-barang yang dapat digunakan kembali sebanyak mungkin. Selain itu sebisa mungkin, menghindari penggunaan barang-barang sekali pakai (disposable). Hal ini dapat memperpanjang waktu dalam penggunaan barang sebelum dibuang.
- Recycle (mendaur ulang): barang-barang yang sudah tidak dapat digunakan lagi dapat didaur ulang sebanyak mungkin. Meskipun tidak semua komoditas dapat didaur ulang, banyak perusahaan non-formal dan rumah tangga telah membuat produk baru dari sampah.
- Replace (mengganti): memperhatikan barang-barang yang kita gunakan sehari-hari. Ganti alternatif yang lebih tahan lama untuk barang sekali pakai. Juga, memastikan bahwa hanya menggunakan produk yang ramah lingkungan. Misalnya saat berbelanja, menggunakan keranjang belanja sebagai pengganti kantong plastik, dan menghindari penggunaan styrofoam karena kedua bahan ini tidak dapat terurai secara alami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H