Aku yakin takdir yang ditentukan Allah untuk guruku memanglah yang terbaik, guruku meninggal diwaktu yang bertepatan dengan malam Jum'at, yakni waktu yang dimuliakan dalam Islam, banyak sekali orang berharap mati pada waktu tersebut namun mereka tak kunjung mendapatkannya.
Walaupun aku tahu semua tentang kematian itu merupakan rahasia dari Allah, tapi aku meyakini bahwa guruku meninggal dengan keadaan mulia "husnulkhotimah", dan sekarang yang bisa kulakukan kepada guruku tak lain hanyalah mendoakannya.
Hingga pada akhirnya, setelah semua peristiwa yang telah aku alami, aku pun merenung sejenak, menyendiri disuatu tempat dan mengambil pelajaran dari semua yang telah terjadi, aku pun berkata kepada diriku sendiri "hargailah gurumu, cintailah gurumu dan patuhilah gurumu selagi dia masih ada, karena guru merupakan lentera yang mampu menerangi jalan mu dan menuntunmu ke jalan yang lurus, guru merupakan sumber dari ilmu.
Hilangnya ilmu bukanlah karena ilmu itu hilang dengan sendirinya, namun karena dari kematian para ulama, yang sudah terjadi biarlah terjadi karena itu merupakan kehendak Allah yang terbaik bagimu walaupun kamu harus meneteskan air matamu terlebih dahulu untuk menerimanya". Itulah yang aku katakan kepada diriku sendiri ketika aku sedang merenung memikirkan hal yang telah terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H